EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Pemerintah desa (Pemdes) Kalijurang kecamatan Tonjong kabupaten Brebes dalam waktu dekat secara bertahap dan berusaha untuk menata keberadaan lokasi Candi Poh diwilayahnya dàlam rangka menjaga dan melestarikan.
Hal ini disampaikan Kepala desa Kalijurang H. Edi Riyanto saat ditemui ditempat tinggalnya yang tidak jauh dari lokasi area candi Poh, Sabtu (18/6/2022).
Edi mengatakan kondisi lokasi sekitar candi poh tersebut merupakan sejarah peninggalan budaya nenek moyang yang penuh dengan keunikan pasalnya, diarea sekitarnya terdapat berdiri kekar sejumlah 8 pohon raksasa/besar yang berusia hampir ratusan tahun terhubung satu sama lain, dan merupakan bagian pertama untuk bisa menelusuri isi Candi yang sebutan warga setempat dengan nama Candi Poh.
Selain berdirinya beberapa pohon raksasa dilokasi juga terdapat sebuah lempengan berikuran besar batu dengan memikil 7 lubang/sumur berisikan air yang konon warga setempat sebagai tempat kramat/sakral dan percaya bisa mengabulkan keinginan, dengan syarat tertentu seperti, kenaikan jabatan, kekayaan/pesugihan, pengasihan, bahkan meminta jodoh dan lain sebagainya tetunya juga ada juru kunci/kuncen yang menjaga sebagai pemandunya.
Oleh karena itu Pemdes mulai melirik untuk bisa melestarikan dan menjaganya.
Salah satu upaya awal yang akan dilakukan Pemdes dalam penataan lokasi agar lokasi budaya tersebut agar terkesan lebih bersih dan asri juga sebagai daya tarik para pengunjung diantaranya dengan membuat akses jalan menuju lokasi karena akses jalan saat ini masih susah terjangkau kondisi sempit dan masih tanah liat.
“Upaya penataan tersebut dengan harapan sejarah budaya ini bisa dikenal banyak masyarakat lokal maupun luar daerah yang datang untuk melihat langsung dengan dekat peninggalan budaya nenek moyang kita yang ada di Desa Kalijurang,” ujarnya.
Lanjut Edi pihaknya dalam waktu dekat akan mengundang semua lembaga desa dan elemen masyarakat untuk bisa bermusyawarah terkait penataan dan pelestarian bidaya candi poh yang wajib dan harus dilakukan bersama dengan mengusulkan pembuatan akses jalan yang menuju kelokasi agar pengunjung bisa mudah manakala menuju sampai kelokasi tujuannya.
Selain akses jalan juga diluar area masuk kelokasi nantinya dijadikan tempat para kuliner sebagai pelengkap dan pendukung dilokasi tersebut.
“Lokasi tersebut terlihat biasa-biasa saja, namun candi ini sangat seram meski dekat dengan pemukiman warga namun perlu adanya akses jalan menuju lokasi,” ungkap Edi.
Menurut Edi dengan adanya lokasi budaya yang bernilai
sejarah tersebut apabila penerusnya tidak dapat melestarikan dengan baik bahkan disepelekan dan hilang akan kesakralannya maka negara atau dunia akan mengalami kehancuran, karena sejarahlah sebagai pondasi majunya akan suatu wilayah, negara, bahkan dunia. Sejarah juga adalah suatu lambang kehidupan pada zaman dahulu kala, sehingga kita sebagai penerus bangsa patut untuk menjaga dan melestarikannya dengan baik.
“Negara kita kaya akan sejarah dan sumber daya alami salah satunya dilokasi budaya yang berada di dukuh Kalijurang 01 blok Bomas Desa Kalijurang kecamatan Tonjong,” pungkasnya.(imam)