Scroll ke Atas
Berita Utama

Naga Panglima Perang Nanga Taman Sekadau “Pahlawan Pejuang Kalimantan Barat”

925
×

Naga Panglima Perang Nanga Taman Sekadau “Pahlawan Pejuang Kalimantan Barat”

Sebarkan artikel ini
Panglima Naga

EMSATUNEWS.CO.ID, SEKADAU – Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya’ adalah sebuah ungkapan yang sering kita dengar. Kemerdekaan Indonesia merupakan hasil dari perjuangan para pahlawan bangsa mengusir penjajah dan upaya mempertahankan kemerdekaan.”
Untuk mengenang jasa pejuang atau pahlawan yang rela mengorbankan jiwa dan raganya dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, kita memperingati  Hari Pahlawan yang dirayakan setiap tahun di tanggal 10 November.
Tokoh-tokoh pahlawan atau pejuang banyak kita temukan di pelbagai daerah akan tetapi ada beberapa pahlawan yang namanya sangat jarang atau bahkan belum pernah di dengar. Salah satunya adalah Naga pria asal Lubuk Tajau, Sekadau Kalimantan Barat.Semasa hidup Naga juga memiliki jasa tidak kalah besar dengan para pahlawan yang namanya sering kita dengar.
Makam Panglima Naga di Sekadau Kalimantan Barat.

Naga yang bergelar Panglima Naga adalah sosok lelaki memiliki jiwa pemberani patriotisme saat melawan penjajah Belanda dan Jepang di Kalimantan Barat. 
Pria lulusan pendidikan Folocs School itu semasa hidupnya pernah menjabat antara lain. Pada tahun 1945 Panglima Naga diangkat sebagai wakil sekretaris organisasi perjuangan angkatan perang Majang desa dalam rangka menumpas penjajah Jepang. 
Selain itu, Panglima Naga diangkat sebagai Panglima Suku/Panglima Perang Kecamatan Nanga Taman Sekadau saat penumpasan G-30S/PKI.
Sejak tahun 1950-1969, Panglima Naga dipercaya menjabat sebagai Kepala Desa Lubuk Tajau serta merangkap sebagai Domong wilayah sungai Mentuka. Pada tahun 1976 Naga diangkat sebagai Temenggung Adat Sungai Mentuka. Selanjutnya, pada tahun 1980 Naga dikukuhkan sebagai Panglima Perang Kalimantan Barat oleh Pangdam XII Tanjung Pura dengan pangkat pembantu Letnan Satu.
Sedangkan pada tahun 1983, Panglima Naga diangkat menjadi penasehat khusus Lawang Kuari EX Kewedanaan Sekadau. 
Pada tanggal 11 Febuari 1984 berdasarkan hasil musyawarah Kepala Desa se Kecamatan Nangah Taman diangkat sebagai Temenggung yang dituakan.
Dari tahun 1976 hingga Naga Wafat beliau aktif sebagai Pejabat Temenggung Kepala Adat di wilayah Sungai Mentuka khususnya dan Kecamatan Nanga Taman umumnya.
Semasa hidup Panglima Naga pernah menerima penghargaan/piagam dari pemerintah dan Yayasan antara lain,:
1. Pada tanggal 31 Desember 1974 Dari Kementerian Dalam Negeri RI memberikan penghargaan kepada Panglima Naga atas pengabdiannya selama 30 tahun menjabat kepala desa.
2. Pada tanggal 30 Juli 1981 Gubernur KDH Tingkat I Kalimantan Barat memberikan penghargaan karena dan atas penyerahan tengkorak dan Samurai Takeo Nakatani.
3. Tanggal 26-28 November 1992 dari LP3S-Institute Of Dayakology Research And Developmen Pontianak memberikan piagam atas keikutsertaan Panglima Naga dalam mengikuti seminar kebudayaan Dayak se Kalimantan. 
Pengabdian dan perjuangan Panglima Naga terhadap bangsa dan Negara sampai sekarang selalu di kenang dan diingat masyakarak Sekadau khususnya dan Kalimantan Barat umumnya. (*)
Penulis : Welly Harpendi Emsatunews.(Perwakilan Wilayah Kalimantan Barat)

Baca Juga :  Atas Pertimbangan Senioritas dan Rekam Jejak, Moh. Sidik Ditunjuk Sebagai Pj. Sekda Pemalang