EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Santy Alda Nathalia, S.H, bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, menggelar Sosialisasi Program Desa Peduli Sumber Air (DPSA) di halaman Kantor Desa Galuh Timur, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Dalam kegiatan tersebut hadir perwakilan KLHK Dr. Hanif Faisal Nurofik (mewakili Amin Sutanto), perangkat desa, masyarakat setempat, dan tamu undangan lainnya.
DPSA merupakan program pemerintah pusat melalui KLHK untuk memperkuat ketahanan air desa dan mengantisipasi krisis air bersih di wilayah rawan kekeringan.
Terpilih Desa Galuh Timur sebagai salah satu penerima Program DPSA dikarenakan, desa tersebut termasuk dalam desa yang wilayahnya rawan kekeringan berdasarkan data dari KLHK.
Santy Alda Nathalia dalam sambutan mengungkapkan, setelah berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup, alhamdulillah Desa Galuh Timur masuk ke dalam program DPSA.
“Program ini biasanya dilaksanakan di daerah yang mengalami krisis air atau rawan kekeringan,” jelasnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, program tersebut bertujuan untuk membangun infrastruktur penampungan air hujan agar bisa dimanfaatkan masyarakat, terutama di musim kemarau.
“Indonesia saat ini menghadapi tantangan serius terkait krisis air bersih di berbagai daerah, termasuk Madura, Kalimantan, NTT, hingga Papua. Oleh karena itu, masyarakat perlu berperan aktif dalam menjaga dan memanfaatkan sumber air secara berkelanjutan,” paparnya.
Melalui DPSA ini, Shanty ingin memastikan bahwa air hujan tidak terbuang percuma, tetapi ditampung dan dimanfaatkan untuk kebutuhan warga.
“Saya berharap masyarakat bisa menjaga fasilitas yang telah diberikan pemerintah, sehingga bisa bertahan lama dan memberikan manfaat yang maksimal,” pungkasnya.
Kepala Desa Galuh Timur Subandi mengucapkan terimakasih kepada Ibu Santy Alda beserta Kementerian Lingkungan Hidup atas pemberian dan perhatiannya, serta dukungan terhadap masyarakat Desa Galuh Timur yang selama ini menghadapi keterbatasan sumber air bersih.
“Pemdes siap mendukung penuh pelaksanaan program ini, termasuk menyiapkan lokasi dan tenaga masyarakat dalam proses pembangunan fasilitas penampungan air tersebut,” tegasnya.
Sementara itu, Amin Sutanto dari perwakilan KLHK mengatakan, program DPSA merupakan bagian dari upaya kementerian untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air.
“Kami membangun sistem penampungan air hujan sederhana agar masyarakat bisa memanfaatkan air bersih dengan teknologi tepat guna.” harapnya.
Ke depan, kata Amin, pihaknya akan terus bekerjasama dengan Komisi XII dalam mendorong pengembangan program lain, seperti peduli mangrove, pengelolaan sampah, dan kampung iklim.
Dengan dukungan Santy Alda Nathalia, KLHK berkomitmen untuk terus memperjuangkan berbagai program kemitraan antara DPR RI dan Kementerian Lingkungan Hidup demi kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah Brebes.
Program-program lingkungan tersebut antara lain DPSA, pengelolaan sampah, dan kampung iklim yang bisa diperluas ke lebih banyak desa.
“Semoga ini menjadi awal yang baik bagi masyarakat Galuh Timur sehingga memiliki masa depan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” tandasnya.*** (Dun)
