EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Dalam mengisi dan memeriahkan bulan suci Ramadhan, para seniman di wilayah selatan Kabupaten Brebes kembali menggelar Festival Tukar Takir, di bawah lokasi fly over Kretek Desa Taraban, Kecamatan Paguyangan, Sabtu (16/4/2022) sore.
Tampak festival belangsung cukup meriah disaksikan oleh ratusan warga. Sebagai pertunjukan gratis menjelang berbuka puasa bagi warga dengan menampilkan berbagai kreasi seni, seperti tari dengan kostum yang sangat menarik dan juga seni suara.
Haris Agep Zulfikar selaku pegiat seni dan budaya Brebes Selatan mengatakan, festival Tukar Takir ini merupakan upaya untuk kembali menggali khazanah budaya lokal yang penuh makna dan mengandung filosofi yang patut dilestarikan.
“Takir memberikan simbol, tujuan dan sebagai bentuk nyata dari kapedulian di tengah-tengah kesederhanaan. Karena hanya dengan satu bungkus takir orang bisa bersodakoh kepada sesama,” katanya.
Dikatakan Agep Takir bisa diartikan tidak kikir, karena di samping sebagai tradisi juga sebagai sarana beramal. Takir menunjukan bahwa orang desa itu tidak kikir walaupun hidup dalam serba kekurangan, bahkan masyarakat memiliki rasa berbagi sesama yang kuat, dulu orang membuat takir yang hanya berisikan sambel, tempe, krupuk dan telur goreng.
“Dengan takir ini membuat orang terlatih dan memahami akan pentingnya bershodaqoh dan tidak menjadi manusia yang kikir,” ujarnya.
Lanjut Agep Takir ternyata menjadi bukti tingginya budaya kita, arifnya para pendahulu kita dalam menjaga lingkungan sekaligus mengajarkan saling menyatangi dengan berbagi.
Kegiatan Festival Tukar Takir tersebut diakhiri dengan buka puasa bersama. Buka puasa ini menjadi sangat berkesan karena masyarakat yang hadir dapat saling bertukar makanan yang dibawanya maupun makanan yang disediakan panitia.
Sementara Hendrik Yosep Widodo selaku Ketua DPC AWPI Kabupaten Brebes yang sempat hadir pihaknya sangat mendukung dan sekaligus mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai kreativitas yang layak dilestarikan disetiap bulan Ramadhan ini – (imam)
