EMSATUNEWS.CO.ID,BREBES – Atap teras atau drop zone Gedung Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) ambruk beberapa waktu yang lalu yakni, Minggu (21/9/2025), atas insiden tersebut mantan penyidik KPK Era 2020 angkat bicara dan berikan tanggapan.
Ketua IM57+ Institute Lakso Anindito mengatakan, kasus ambruknya atap teras Gedung KPT Brebes yang menyebabkan luka pada pekerja memang sangat serius dan memerlukan investigasi mendalam.
Hal ini, ia sampaikan dalam vidio berdurasi 3.55 menit di media sosial tiktok. Kamis, 25 September 2025.
Menurut Lakso Anindito yang juga mantan penyidik KPK tahun 2020 menuturkan, insiden tersebut bisa jadi indikasi adanya dugaan korupsi dalam proyek infrastruktur yang melibatkan dana ratusan miliar rupiah.
Dari pernyataannya, Lakso Anindito menyoroti beberapa poin penting yang harus dipahami oleh masyarakat, diantaranya korupsi infrastruktur, menurutnya modus korupsi ini sering kali melibatkan proyek-proyek besar yang berpotensi merugikan negara dan masyarakat.
“Dari kasus ini dapat dilihat, bagaimana kualitas bangunan Gedung KPT Brebes yang ambruk dan sudah beberapa kali diperbaiki bahkan dalam tiga tahun terakhir, ini yang menimbulkan pertanyaan tentang kualitas bahan dan konstruksi yang digunakan,” paparnya.
Untuk itu, lanjut Lakso, dirinya mengajak para penegak hukum untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap dugaan ketidaksesuaian, spesifikasi dan penggunaan material bangunan.
“Proses hukum harus transparan dan komprehensif untuk memastikan keadilan dan kepercayaan publik,” tegas Lakso.
Lebih lanjut, Lakso menekankan, dalam kasus ambruknya dropzone KPT perlunya dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses pembangunan gedung dan penggunaan bahan material, sehingga dapat mengetahui penyebab pasti ambruknya atap teras Gedung KPT Brebes.
“Harapan kami, adanya evaluasi dan investigasi terlebih dahulu, sehingga dapat mengungkap penyebab pasti ambruknya Teras KPT,” pungkasnya.***
