EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Kodim 0713 Brebes melalui Koramil 03 Wanasari mensosialisasikan butir butir Pancasila di Aula kantor Desa Keboledan, Selasa (7/6/2022).
Danramil 03 Wanasari melalui Babinsa Serda Rudy Kurniawan mengatakan edukasi bagi warga binaannya itu dimaksudkan agar warga tidak menyimpang dari Pancasila sebagai pilar ideologi bangsa sekaligus sebagai dasar negara.
Dikatakan Rudy dicontohkan beberapa waktu lalu terjadi berita viral di medsos, adanya pawai belasan pemotor yang mengenakan pakaian warna hijau kombinasi putih dan membawa bendera khilafatul muslimin, melakukan konvoi, hal ini terpantau berkeliling Desa Keboledan. Walaupun tidak melakukan orasi, namun konvoi itu jelas meresahkan warga khususnya di desa Keboledan bahkan adanya tulisan-tulisan di banner yang dibawa pemotor, dimana salah satunya yaitu “khilafah itu ibadah dan milik umat islam”.
“Ideologi dari kelompok Khilafatul Muslimin Indonesia itu yang harus diwaspadai, karena Negara Indonesia tidak menganut ideologi khilafah sebagai dasar negara,” ujarnya usai giat sosialisasi.
Lanjut Rudy pihaknya juga sedikit menjelaskan, Presiden RI pertama, Ir. Soekarno yang mengatakan, bahwa sila artinya asas/dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia agar kekal dan abadi.
Pancasila yang memiliki 45 butir dari kelima sila, merupakan rumusan bersama dari para pendiri bangsa termasuk para tokoh-tokoh agama, untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Jadi sudah jelas bahwa Pancasila itu sudah mengadopsi hukum-hukum islam itu sendiri dimana nilai-nilai luhurnya untuk pedoman atau jalan keluar untuk menghadapi segala tantangan di setiap zaman,” tegasnya.
Menurut Rudy, bagaimanapun juga seruan-seruan seperti tegaknya khilafah di tanah air tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku dan termasuk dalam aktifitas radikalisme.
Sementara pada 5 April 2022 lalu, Dandim dan Bupati Brebes menetapkan Desa Sisalam Kecamatan Wanasari sebagai Kampung Pancasila pioner di Brebes, kemudian Bupati menginstruksikan agar diikuti 292 desa dan 5 kelurahan lainnya.
Upaya TNI ini sebagai langkah antisipatif munculnya gerakan-gerakan radikalisme yang bertujuan menggantikan Ideologi Pancasila.
“Bersama elemen terkait, mulai dari lingkup desa pembinaan masyarakat melalui edukasi wawasan kebangsaan harus terus dilakukan secara berkesinambungan untuk menangkal aktifitas-aktifitas radikalisme,” tuturnya – (aan/imam)