Berita UtamaDaerah

Gubernur Luthfi Tegaskan: “Kaligawe Kudu Asat!”

52
×

Gubernur Luthfi Tegaskan: “Kaligawe Kudu Asat!”

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Semarang – Genangan banjir yang merendam kawasan Kaligawe, Semarang, harus segera diatasi. Dengan nada tegas, Gubernur Ahmad Luthfi menyatakan, “Kaligawe kudu asat (Kaligawe harus kering)!” Penegasan ini disampaikan langsung oleh Gubernur di hadapan Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dwi Purwantoro.

Keseriusan Gubernur Luthfi dalam menangani banjir ini terlihat dari inisiatifnya untuk mengerahkan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) guna mempercepat pengerukan sedimentasi dan mengurangi genangan. Ia bahkan menyatakan tidak masalah jika harus turun langsung untuk mencangkul apabila Balai di Kementerian PUPR tidak segera mengeringkan wilayah Terboyo.”Pokoknya Kaligawe harus kering. Kalau masih berputar-putar diskusi soal konstruksi, sementara masyarakat sudah berteriak, maka tidak ada gunanya. Tambahkan lagi pompanya,” tandas Ahmad Luthfi saat meninjau Kolam Retensi Terboyo, Semarang, pada Kamis, 30 Oktober 2025.

Advertisement

Gubernur menganalisis bahwa mengeringnya Kaligawe akan menjadi titik awal penanganan banjir secara menyeluruh. Kawasan Kaligawe yang terendam telah mengganggu permukiman warga dan jalur vital Pantai Utara (Pantura). Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan percepatan pengerukan dan pembangunan sistem pengendalian banjir di kawasan Semarang-Demak.

Baca Juga :  Bupati Pemalang Anom Widiyantoro Dampingi Gubernur Jateng Tinjau Inovasi Desa Penggarit

Ahmad Luthfi meminta agar air yang masih menggenang di sejumlah lokasi segera dialirkan ke laut dengan mengoptimalkan penggunaan pompa air. “Jadi, gunakan pompa sebanyak-banyaknya agar jalan kembali lancar dan masyarakat tidak lagi terendam,” ujarnya di sela-sela peninjauan.

Sebagai upaya percepatan penyurutan air, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana saat ini telah mengoperasikan total 38 unit pompa. Jumlah ini terdiri dari 7 unit pompa eksisting (kapasitas 14 m³/detik), 3 unit floating pump (6 m³/detik), dan 28 unit mobile pump (10,36 m³/detik). Secara keseluruhan, kapasitas pompa yang bekerja di empat titik utama—Sringin, Terboyo, Tenggang, dan Pasar Waru—mencapai 30.360 liter per detik.

Selain itu, upaya modifikasi cuaca juga telah dilaksanakan dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah daerah turut melakukan evakuasi warga terdampak di kawasan Kaligawe, di mana ketinggian air dilaporkan mencapai sekitar 90 sentimeter.

Baca Juga :  Ini Alasan PDIP Jadi yang Pertama Daftar Pemilu 2024

Menanggapi desakan Gubernur, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Dwi Purwantoro, memastikan pihaknya siap mendukung penuh langkah percepatan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Ia menegaskan akan segera menindaklanjuti permintaan Gubernur terkait pelebaran saluran dan penambahan pompa.“Ya, kita tindak lanjuti. Tadi kan diminta diperlebar, nanti kita koordinasi. Kalau pompanya, kita siapkan. Yang terpenting Kaligawe itu harus segera surut, air masuk ke sini (kolam retensi Terboyo), dari sini buang ke Babon. Itu akan mempercepat jalan nasionalnya,” jelas Dwi.

Menurut Dwi, BBWS Pemali Juana dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DIY telah berkoordinasi untuk mengintegrasikan pekerjaan pompa, kolam retensi, dan sistem drainase demi mencapai penanganan banjir yang lebih efektif.( Joko Longkeyang).