Scroll ke Atas
Berita Utama

Jadi Narasumber dalam Talk Show Kebangsaan di SMK Satya Praja 2 Petarukan, Ini yang Dibicarakan Gus Miftah

91
×

Jadi Narasumber dalam Talk Show Kebangsaan di SMK Satya Praja 2 Petarukan, Ini yang Dibicarakan Gus Miftah

Sebarkan artikel ini

EMSATUNEWS.CO.ID, PEMALANG – Pancasila merupakan sebuah idiologi yang telah terbukti mampu mempersatukan anak bangsa dengan segala perbedaan yang ada.


Demikian disampaikan Gus Miftah Maulana Habiburrohman dalam acara Talk Show Kebangsaan dengan tema Moderasi Beragama di Halaman SMK Satya Praja 2 Petarukan, Rabu (2 November 2022).

“Kenapa itu disampaikan, karena ada upaya-upaya dari pihak tertentu untuk menjauhkan anak bangsa dari Pancasila dengan mengatakan Pancasila tidak cocok dengan Indonesia,” terang Gus Miftah.

Dirinya juga sering menganalogikan keampuhan dari Pancasila. Ia mencontohkan bangsa di Jazirah Arab yang dipersatukan oleh bahasa yang sama meski berbeda-beda negara.

“Saya sering menganalogikan bahwa dimana terbukti ampuhnya Pancasila. Jasirah Arab mereka dipersatukan dengan satu bahasa yaitu bahasa Arab. Tetapi walaupun mereka satu bangsa satu bahasa tidak bisa berdiri di satu negara. Karena pecahan-pecahan negara Arab itu luar biasa banyaknya,” katanya. 

Menurut Gus Miftah walaupun mereka dipersatukan di satu bangsa satu bahasa mereka tidak bisa bersatu. Demikian di Eropa bangsa aslinya yaitu Yurob. Mereka dipersatukan di satu bahasa yaitu bahasa Inggris tetapi sama tidak bisa berdiri di satu negara.

“Perbedaan kita dengan mereka adalah kalau mereka satu bangsa satu negara tidak bisa berdiri di satu negara. Namun Indonesia sebaliknya, banyak bangsa, banyak suku, banyak kerajaan tetapi kita bisa berdiri pada satu negara yang sama yaitu Indonesa. Karena kita dipersatukan dengan idiologi yang sama namanya Pancasila,” ujarnya.

Gus Miftah menyampaikan berangkat dari lingkungan sekolah disinilah pentingnya anak-anak diberikan wawasan kebangsaan. Bagaimana menumbuhkan rasa cinta itu kepada negara. 

“Alangkah indahnya apa bila ruang kosong dipasang gambar-gambar pahlawan untuk menumbuhkan rasa cinta siswa-siswi kepada pahlawan dan negara. Didik anak-anak kamu untuk mencintai bangsa ini,” pungkasnya.

Seusai acara Ketua Yayasan Satya Praja Suwono menyampaikan, dengan adanya wawasan kebangsaan dari Gus Miftah ini sangat bermanfaat karena saat ini dari sekolah manapun untuk kebangsaan didalam pendidikan seperti PPKN dan Agama jamnya berkurang.

“Kami ucapkan terimakasih. Ini sangat bermanfaat bagi generasi penerus. Generasi milenial ini terus terang belum mengenal sejarah dan Dasar Negara Pancasila itu saat ini materinya sangat berkurang,” ucapnya.

Suwono menuturkan, memang sebelumnya yayasan Satya Praja sudah mencanangkan terkait bagaimana generasi penerus nanti yaitu karakter yang sesuai dengan karakter Pancasila dan Pesantren. “Itu menuju kepada tujuan nasional negara yaitu dasar Pancasila,” lanjutnya.

Suwono berharap, dengan datangnya Gus Miftah ke SMK Satya Praja 2 Petarukan apa yang dicanangkan oleh sekolah yang berkaitan dengan ahklak mulia, berbudi luhur, dan sesuai Pancasila bisa terwujud.

Suwono menuturkan, dirinya mendapat pesan kusus dari Gus Miftah yaitu bagi guru yang mau masuk di sekolahan paling tidak harus hafal dengan Pancasila. 

“Jangan diterima kalo tidak hafal Pancasila,” tukasnya.

Sementara Kepala Sekolah SMK Satya Praja 2 Petarukan, Purwo mengatakan sekolah ini ketempatan karena awal mulanya managemen Gus Miftah mencari sekolahan yang bisa ditempati untuk orasi kebangsaan.

Awalnya kata Purwo, time managemen itu menyurati sekolahan bahwa SMK Satya Praja 2 Petarukan siap tidak untuk ketempatan ngajinya Gus Miftah, setelah itu pihak sekolah pun mencoba berkomunikasi tempat dan yang lain.

“Kebetulan ini rejeki SMK Satya Praja 2 Petarukan yang ketempatan, jadi memang ini tidak ada hal lain, karena Orasi kebangsaan ini program Presiden Joko Widodo yang menyasar ke pelajar dan mahasiswa,” tuturnya.

Purwo bersyukur, dengan adanya orasi kebangsaan ini anak-anak mendapakan ilmu baru terkait dengan kebangsaan wawasan nyata bakti bahwa segala sesuatu cita-cita mereka juga terpengaruh di lingkungan sekolah.

“Mudah-mudahan ngajinya dengan Gus Miftah ini anak-anak ngajinya betul, terkait dengan NKRI kebangsaan, maupun cinta terhadap tanah air, menghargai pemimpinnya dan sebagainya ini bagian dari kita untuk menjaga kebangsaan dan negara ini masih satu tidak sampai bercerai-berai,” tutupnya.

Penulis : Sasongko

Baca Juga :  FKGD Guyub Bangun Brebes