EMSATUNEWS.CO.ID, PEMALANG – Komunitas Rakyat Gereh Pethek menggelar aksi teatrikal mandi lumpur di ruas jalan raya Desa Pegundan dan Desa Klareyan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Rabu (9/3/22). Aksi ini dipandegani Andi Rustono.
Aksi teatrikal ini sebagai bentuk protes mereka kepada Pemerintah Kabupaten Pemalang atas kondisi jalan rusak yang terjadi di wilayah Kabupaten Pemalang. Mereka mendesak agar seluruh jalan rusak di Kabupaten Pemalang segera diperbaiki seperti yang pernah dijanjikan Bupati.
Koordinator aksi, Andi Rustono, mengatakan, aksi ini sebagai bentuk ungkapan menagih janji kepada Bupati Mukti Agung Wibowo yang katanya akan memperbaiki infrastruktur jalan.
“Teatrikal ini salah satu bentuk mengingatkan janjinya dulu pada saat kampanye. Jadi mengingatkan agar konsisten dengan janji-janjinya,” ujar Andi Rustono.
Dalam aksinya, mereka berjalan menyusuri jalan dengan badan dilumuri lumpur ditengah guyuran hujan sambil meneriakan kalimat sindiran.
“Jalan-jalan, bodol-bodol (rusak-rusak), jalan-jalan, bodol-bodol, jalan-jalan, bodol-bodol,” teriak mereka sepanjang jalan di tengah guyuran hujan.
Dalam aksi teatrikal itu, Andi Rustono memainkan peran sebagai Adipati (Bupati) yang terus-menerus mengobral janji untuk memperbaiki jalan rusak kepada rakyatnya. Namun janji itu tak kunjung terealisasi.
“Sabar, sudah saya anggarkan. Saya minta maaf,” ujar Adipati.
“Jalan rusak tidak cukup dengan kata maaf. Jalan rusak itu diperbaiki. Jalan rusak tidak cukup menyalahkan rezim lalu. Wahai Adipati penuhi janji politikmu. Wahai Adipati, sampean biso kerjo opo ora? Penuhi janjimu atau angkat kaki dari kota ini!,” teriak Heru Kundhimiarso sambil menendang sang Adipati hingga terjungkal.
Aksi teatrikal ini pun mendapat perhatian masyarakat sekitar dan pengguna jalan yang melintas. Mereka bersorak sorai saat momen sang Adipati terjungkal yang menjadi penutup aksi teatrikal tersebut. (Cahyo Sasongko).