EMSATUNEWS.CO.ID, JAKARTA – Operasional penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443H/2022M telah memasuki hari ke-4. Berdasarkan data yang bersumber dari SISKOHAT sebagaimana siaran pers Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat, telah terdapat 21 kelompok terbang (kloter).
“Saat ini telah diberangkatkan 21 kloter dari lima embarkasi yang mengangkut sebanyak 7.991 jemaah haji dan petugas,” terang Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia, Budi Sylvana, yang didaulat sebagai narasumber siaran pers di Media Center Haji (MCH) PPIH Pusat, Pondok Gede Jakarta, Selasa (7/6/2022).
Menurt Budi, dijadwalkan keberangkatan jemaah haji hari ini sebanyak 3.259 orang. Jemaah tersebut tergabung di dalam delapan kloter dari Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG), Jakarta-Bekasi (JKS), Padang (PDG), Solo (SOC), dan Surabaya (SUB).
Budi Sylvana juga menyebutkan jumlah jemaah haji yang telah tiba di Madinah sebanyak 7.054 orang. “Setelah menjalani berbagai rangkaian ibadah dan ziarah di Madinah, jemaah akan diberangkatkan menuju Makkah untuk melaksanakan umrah wajib dan berbagai ibadah lainnya sampai selesainya seluruh rangkaian pelaksanaan ibadah haji,” ujar Budi melanjutkan penjelasannya.
Data tentang jemaah haji sakit dan wafat di Arab Saudi juga disampaikan oleh Budi Sylvana terdapat dua jemaah haji sakit yang dirawat inap di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Madinah. Sedangkan jemaah wafat tercatat satu orang dari kloter JKG-1.
“Khusus jemaah haji sakit saat ini telah dirawat di KKHI Madinah. Kami imbau kepada jemaah haji agar selalu memakai alat pelindung diri dan alas kaki saat berada di luar ruangan untuk menghindari telapak kaki melepuh dan dehidrasi karena suhu cukup tinggi,” tegasnya.
Budi menginformasikan bahwa saat ini suhu di Madinah mencapai 440C dan menyarankan agar Jemaah haji lebih sering minum, mengonsumsi vitamin, dan menjaga kesehatan dengan makan, minum, dan istirahat yang seimbang. “Saya mohon petugas haji juga selalu mengingatkan kepada jemaah agar sering minum dan jangan menunggu haus,” kata Budi mengulang pesan penting tersebut.
Protokol kesehatan jemaah haji juga mendapatkan penekanan dari Budi Sylvana. Menurutnya, operasional haji tahun ini masih dalam kondisi pandemic dan syarat keberangkatan haji harus bebas dari Covid-19 dengan bukti hasil PCR test negatif.
“Berdasarkan evaluasi tiga hari masa keberangkatan, ditemukan beberapa jemaah yang hasil test PCR nya terkonfirmasi positif. Akibatnya, mereka tertunda keberangkatannya karena harus menjalani isolasi terlebih dahulu. Mereka akan kembali diberangkatkan setelah hasil PCR nya negatif,” imbuhnya.
Pada akhir keterangan pers tersebut, Budi Sylvana mengajak seluruh komponen bersatu padu memberikan pembinaan, pelayanan, dan pelindungan terbaik kepada jemaah haji. “Semoga penyelenggaraan ibadah haji tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan Jemaah dapat beribadah dengan aman dan nyaman,” pungkasnya. (*/Kemenag)
