EMSATUNEWS.CO.ID, PEMALANG – Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si dan Dr. Hj. Siti Noordjanah Djohantini, M.Si selaku Ketum Pimpinan Pusat dua ormas besar yaitu Muhammadiyah dan Aisyiyah hadir bersamaan pada pengajian silaturahim keluarga besar warga Muhammadiyah Kabupaten Pemalang.
Pengajian ini dilaksanakan pada hari Ahad ,19 Juni 2022 bertempat di halaman gedung Muhammadiyah Boarding School (MBS) Klegen Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang.
Pengajian yang dikunjungi oleh ribuan warga dan simpatisan Muhammadiyah se Kab.Pemalang ini, sempat mengejutkan warga masyarakat, karena Muhammadiyah telah menunjukkan pada publik bahwa jumlah warga persyarikatan ini benar benar sangat fantastis , bahkan infak spontan warga pada saat itu hampir menembus angka 30 juta rupiah.
KH. Tafsir sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dalam sambutannya mengajak warga Aisyiyah dan Muhammadiyah agar tidak minder dan banyak manfaat bagi umat dan bangsa untuk maju.
” Bermuhammadiyah jangan minder, karena muhammadiyah sudah terbukti telah banyak memberi manfaat pada umat dan bangsa untuk maju, karena Muhammadiyah sudah berdiri jauh sebelum bangsa Indonesia lahir,” kata Tafsir.
Tafsir juga menambahkan sudah saatnya Muhammadiyah tidak hanya sekedar menunjukkan isi kepala.
” Tapi kita harus mulai tunjukkan jumlah kepala warga muhammadiyah untuk kemajuan bangsa,” imbuh Tafsir.
Pesan Kyai Tafsir ini sangat menggugah para peserta pengajiam, yang dihadiri juga oleh para pejabat Kecamatan Comal, TNI, Polri dan para politisi.
Peserta pengajian diajak untuk mantap berjuang dalam persyarikatan dengan mengedepankan akhlakul karimah.
Di tempat yang sama, Dr. Hj. Siti Noordjanah dalam ceramahnya mengajak warga Muhammadiyah memiliki sikap peduli melalui gerakan infak dan wakaf.
” Agar warga aisyiyah dan Muhammadiyah harus memiliki sikap kepedulian melalui gerakan infak dan wakaf untuk kepentingan umat dan bangsa. Semua untuk kepentingan bangsa tanpa diskriminasi,” tandas Hj. Noordjanah.
Sementara itu KH. Haedar Nashir mengemukakan bahwa Muhammadiyah dalam melakukan gerakannya hanya semata-mata mencari ridho Allah SWT apapun peran mereka.
” Muhammadiyah itu dalam bergerak semata- mata hanya untuk mengharap keridhoan Allah, maka sebagai apapun perannya di masyarakat, baik itu pimpinan persyarikatan, menteri, gubernur, bupati, camat, TNI, Polri maupun warga biasa, hendaknya senantiasa mengharap keridhoan Allah,” kata KH. Haedar Nashir.
Ia juga menegaskan bahwa karakter Muhammadiyah adalah menjadi umat pilihan, umat terbaik yang hadir di tengah-tengah masyarakat yang beramar makruf nahi mungkar, dan menjadi terdepan untuk persatuan dan kesatuan bangsa. Muhammadiyah harus bisa menjadi teladan kebaikan bagi masyarakat dan bangsa.
Dalam silaturahim keluarga besar warga muhammadiyah tingkat Kab. Pemalang yang dihadiri petinggi pusat ulama dan tokoh nasional itu, hadir pula unsur pemerintah daerah yang diwakili Camat Comal, dan pejabat TNI Polri.
Dalam rangkaian acara kegiatan tersebut juga dilakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid Hajah Rutiyah MBS Klegen, serta penyerahan tanah wakaf dari warga kepada persyarikatan seluas 10.490 meter persegi.( Tuko Chaeron )
*Berita ini telah tayang di Jurnalpemalang.co.id dengan judul “Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Aisyiyah Hadiri Silaturahim Akbar di Klegen Comal”