Kepala Desa Jraganan, Rumban mengatakan bahwa tradisi ini merupakan agenda rutinan yang diselenggarakan setiap tahunnya di bulan Legeno (dalam kalender Jawa).
Dalam kegiatan ini, warga merayakannya dengan membuat ancak (nasi beserta lauknya yang ditempatkan dalam sebuah wadah yang terbuat dari pelepah pisang) dan dibawa ke balai desa untuk didoakan. Setelah didoakan ancak itu kemudian saling ditukar satu sama lain antar warga.
“Doa dipimpin oleh Bapak Faturochzi selaku Lebe Desa Jraganan,” terang Rumban ditemui di kantornya seusai kegiatan.
Rumban menuturkan bahwa kegiatan sedekah bumi yang dipusatkan di balai desa ini dilaksanakan oleh warga Dusun Salam dan Dusun Rengas. Sementara warga di Dusun Kaliwuluh melaksanakannya secara mandiri. Setiap keluarga atau satu rumah, kata dia, membawa satu ancak.
“Desa Jraganan ini kan ada tiga dusun, yaitu Dusun Salam, Rengas dan Dusun Kaliwuluh. Tapi tadi Dusun Salam dengan Dusun Rengas dijadikan satu. Sedangkan di Dusun Kaliwuluh melaksanakannya sendiri,” ujarnya.
Rumban menyampaikan bahwa maksud dan tujuan kegiatan sedekah bumi ini untuk meminta kepada Allah SWT agar masyarakat Desa Jraganan dijauhkan dari segala penyakit. Selain itu agar lahan pertanian warganya juga diberikan barokah.
“Tujuannya meminta kepada Yang Maha Kuasa. Semua itu kan hanya sarana. Ikhtiar. Tetep berdoa kepada Allah SWT supaya masyarakat Desa Jraganan dijauhkan dari segala penyakit. Selanjutnya semua tetanduran atau semua yang dipelihara juga bisa diparingi (diberikan-red) barokah,” pungkasnya.
Penulis : Yanto