EMSATUNEWS.CO.ID, PEMALANG – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pemalang, Santi Rosalia Mansur Hidayat menyampaikan Presiden Joko Widodo sangat serius menangani persoalan stunting di Indonesia. Sebab, stunting dapat berdampak buruk terhadap tumbuh kembang anak. Kasus stunting ini, kata dia, jika dibiarkan akan menjadi beban.
“Jadi stunting ini PR ya. Presiden kita itu konsen banget. Pak Jokowi konsen banget dengan pencegahan stunting. Karena stunting kalau dibiarkan ini akan menjadi beban. Beban itu juga karena anak-anak itu sudah pasti tidak produktif. Maka dari itu kita berusaha di Kabupaten Pemalang dimana supaya kita bisa mencegah stunting. Menurunkan angka stunting yang ada di Kabupaten Pemalang,” ujar Santi Rosalia yang juga Bunda Forum Anak Kabupaten Pemalang seusai acara Evaluasi dan RTL Audit Kasus Stunting di Tingkat Kabupaten Pemalang yang digelar di Hotel Regina, Senin (14 Nopember 2022).
Santi Rosalia menuturkan dalam upaya melakukan pencegahan stunting ini, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Peran serta semua elemen masyarakat sangat dibutuhkan untuk dapat menyelesaikannya.
“Semua. Kita berkolaborasi semua. Bukan cuma Pemerintah Kabupaten, tapi semua elemen masyarakat. Makanya kita undang untuk bersama-sama kita mencegah stunting,” terangnya.
“Kemudian kita memberi PMT di Posyandu-Posyandu. Terus memberikan edukasi-edukasi, bagaimana caranya supaya anak-anak itu bebas stunting dan bagaimana supaya bisa mencegah dini mulai dari remaja terus sampai calon pengantin, terus ke bumil (ibu hamil) sampai nanti melahirkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pemalang, Yulies Nuraya menyebut angka stunting di Kabupaten Pemalang pada tahun 2022 ini turun. Tercatat dari 8000 kasus pada tahun sebelumnya, sekarang menjadi sekitar 6500-an pada tahun ini. Pihaknya berharap setiap tahunnya, angka stunting di Kabupaten Pemalang terus mengalami penurunan.
“Semua kerja kita itu harus kita evaluasi. Jadi setiap tahun kegiatan stunting ini kita harapkan angka stuntingnya turun. Alhamdulillah dari angka kita 8000 sekarang sudah 6500 an angka bayi-bayi stunting kita,” ungkapnya.
Yulies tidak ingin di Kabupaten Pemalang tumbuh angka stunting baru. Untuk mencegah hal itu terjadi salah satunya dengan memberikan edukasi kepada masyarakat. Para remaja putri disarankan untuk tidak menikah dini.
Disarankan pula agar para remaja putri untuk selalu mengkomsumsi makanan yang bergizi. Ini dilakukan agar nantinya setelah menikah dan menjadi ibu hamil tidak melahirkan bayi yang mengalami stunting.
“Tapi kembali lagi yang penting kita tegas jangan sampai ada lagi tumbuh-tumbuh stunting baru. Jadi kegiatan yang hulunya, juga harus kita kejar. Seperti tadi itu, remaja-remaja jangan menikah dini dulu karena itu akan melahirkan bayi stunting. Kemudian gizi yang bagus pada remaja-remaja putri itu penting supaya mereka tidak melahirkan bayi yang stunting,” pungkasnya.
Dalam acara Evaluasi dan RTL Audit Kasus Stunting di Tingkat Kabupaten Pemalang ini dihadiri pula Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Agus Pujianto dan tamu undangan lainnya.