EMSATUNEWS.CO.ID BREBES – Sejumlah tiga keluarga korban warga Desa Banjarsari kecamatan Bantarkawung kabupaten Brebes yang meninggal dunia akibat gempa bumi di kabupaten Cianjur Jawa Barat mendapat bantuan santunan dari perwakilan Kemenag melalui KUA Kecamatan Bantarkawung, Kamis (24/11/2022).
Tampak para keluarga korban sudah mulai sedikit lega dalam penyambutan rombongan jajaran KUA Bantarkawung yang tiba di rumah mereka/ duka sekitar pukul 14.00 wib dengan memberikan semangat dan monivasi terhadap mereka agar tetap sabar dalam menghadapi musibah yang merenggut jiwa anaknya.
Sementara lokasi rumah ketiga pihak keluarga korban yang didatangi berada di Dukuh Cigunung dan Dukuh Banjarsari
Rombongan yang dipimpin langsung oleh Kepala KUA Bantarkawung H.M. Lutfi SAg dengan menyerahkan bantuan duka total sebesar Rp 3 juta dari
UPZ Kemenag yang diberikan ketiga keluarga korban.
Lutfi mengatakan selain bantuan yang harus menjadi kepedulian kita bersama juga perlu mendoakan semoga bagi masyarakat yang mendapat musibah bencana gempa tetap tabah dan sabar, serta dengan mengambil iktibar dari kejadian ini.
“Meskipun bantuan kepedulian tersebut relatif sedikit, namun dengan bersama-sama kita membantu beban kemanusian bisa diselesaikan secara bersama,” ujarnya.
Lanjut Lutfi semoga Allah SWT memberi mereka ketabahan dan kesabaran, dan bagi korban yang meninggal semoga Allah SWT wafatkan mereka dalam keadaan husnul khotimah.
Sementara ketiga korban meninggal dunia dampak gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur adalah warga Desa Banjarsari, Kecamatan Bantarkawung telah tiba dikampung halamanannya dan dimakamkan pada Selasa kemarin.
Ketiga korban tersebut antara lain Muhammad Wildan (16), Husnul Yaqin (23) dan Faiz Nurpahmi (20) mereka sedang
menunutut ilmu agama di Ponpes Aljuwair Kabupaten Cianjur.
Lutfi menambahkan pihaknya juga memberikan nasehat kepada keluarga korban agar tetap percaya semua cobaan yang Allah berikan pastinya mengandung sebuah hikmah kehidupan.
“Kita boleh bersedih, tetapi kesedihan itu tak akan mengubah keadaan menjadi lebih baik dan tidak akan membuat ia yang telah meninggalkan kita kembali lagi. Insyaallah Putra bapak/ibu Krn meninggal dalam mencari ilmu maka meninggal dalam keadaan Mati Syahid” pungkasnya – (imam)