Scroll ke Atas
Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI Sosialisasikan Program Germas Guna Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

81
×

Kementerian Kesehatan RI Sosialisasikan Program Germas Guna Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Sebarkan artikel ini
EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia gelar sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan vaksinasi dalam penurunan pandemi Covid-19 dan menurunkan angka kematian Ibu (AKI) dan Bayi digedung Majlis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jum’at(2/12/22).
Kegiatan tersebut dihadiri Anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Brebes Ahmad Zamroni, pengurus NU, Muslimat, Badan Otonom NU se-Brebes Selatan, penggiat aktivis kesehatan dan Puskesmas se-Brebes Selatan dengan menghadirkan nara sumber di antaranya Sigit Setyawan Anggota DPR RI Komisi IX, drg. Dino Susilo Y,M.P.H, Didik Suwarsono, SKM, MH.Kes, Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda, Dinkes Provinsi Jawa Tengah, Emi Suharti, SKM, Sub Kordinator Promkesling, Dinkes Kabupaten Brebes, Nurul Aeny, SKM, Sub Kesha dan Gizi Dinkes Kabupaten Brebes.
Sigit Setyawan dalam pemaparan materinya menyampaikan, tren tingginya AKI di Indonesia masih terjadi saat ini. 
Sementara data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan terdapat 6.856 jumlah AKI tahun 2021, meningkat dari sebelumnya 4.197 AKI tahun 2019.
“Dukungan peran suami sangat penting untuk selalu mendampingi, mendukung bisa bekerjasama untuk meningkatkan kesehatan ibu saat kehamilan, persalinan dan paska persalinan seperti menyusui maupun pengasuhan,” katanya.
Sigit menuturkan beberapa faktor penyebab terjadinya kematian ibu diantaranya  Faktor Tiga Terlalu (3T) terlambat memutuskan, terlambat mencapai tempat pelayanan kesehatan, terlambat mendapatkan pelayanan dari fasilitas kesehatan.
Selain itu juga faktor Empat Terlalu (4T) terlalu muda melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu sering melahirkan dan terlalu dekat jarak melahirkan.
Lanjut Sigit sebagai upaya yang harus dilakukan untuk mencegah AKI yaitu mengaktifkan Desa Siaga dan pemenuhan SPM kesehatan ibu, penguatan peran lintas sektor dalam pemberdayaan masyarakat dan penurunan AKI, peningkatan koordinasi dengan organisasi profesi (POGI, IDI, PDUI, IBI) untuk pemerataan SDM dan peningkatan kompetensi, serta optimalisasi monitoring pemanfaatan JKN, Jampersal dan DAK/Sekon untuk penurunan AKI.
Hal senada disampaikan Didik Suwarsono, SKM, MH.Kes, pihaknya mengungkapkan perlu dilakukan optimalisasi dan mengaktifkan penggunaan buku Kesehatan KIA 
“Buku KIA memainkan peran penting sebagai alat berbasis rumah untuk memastikan kesehatan ibu dan anak sebagai panduan bagi keluarga dan penyediaan layanan kesehatan, untuk mengindentifikasi awal masalah kesehatan selama masa kehamilan dan masa pertumbuhan kanak-kanak,” ungkapnya.(yayan)
Editor : imam

Baca Juga :  Tekan AKI-AKB, Pemda Brebes Gelar Sosialisasikan Desa Siaga KIBBL