EMSATUNEWS.CO.ID, PEMALANG – Tragedi tanah longsor yang terjadi pada pada tanggal 18 Februari 2023 lalu. Sa’at itu dua hektar tanah longsor di Dusun Mulyoharjo RT. 46 RW. 11, 0Desa Wanarata, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah yang mengakibatkan sebelah timur pemukiman warga dan Mushola Darus Safa’at, saluran irigasi putus dan beberapa pohon tumbang sampai sekarang masih menyisakan trauma warga setempat.
Pasalnya lokasi kejadian belum mendapatkan penanganan dan bantuan. Masyarakat setempat dan sekitarnya khawatir, karena tanah longsor ini sudah semakin mendekat ke pemukiman warga kurang lebih 20 meter.
Dalam hal mencegah kemungkinan longsor susulan, Kepala Desa Wanarata, Elok Rakhmawati, sudah menetapkan batas-batas kejadian tanah longsor, yaitu di utara ada sawah, di selatan ada rumah/pemukiman, di timur ada Sungai Dendana dan di barat juga ada rumah/pemukiman. Dan atas dasar kekhawatiran warga tersebut, Kepala Desa Wanarata meminta semua warga di sekitar lokasi menghindari area tersebut dan tidak menginap di sana.
Pemerintahan Desa Wanarata melakukan pemantauan terus-menerus untuk menghindari kejadian serupa di masa yang akan datang. Dan salah satunya mendorong kerja sama untuk melakukan kerja bakti dari seluruh warga di sekitar lokasi. Hal ini sangat penting, untuk meminimalkan dampak yang mungkin terjadi di masa depan.
Semua warga yang terdampak tanah longsor diharapkan tetap waspada dan berhati-hati, terutama selama musim hujan dan yang bisa kami lakukan sekarang ini adalah melakukan kerja bakti bersama warga membuat tanggul pengamanan tanah longsor dengan menggunakan bilah bambu dan batu, serta membuat saluran irigasi dengan menggunakan plastik terpal agar air tetap mengalir ke sawah warga,” kata Elok Rakhmawati, Kepala Desa Wanarata ketika dijumpai pada Jum’at (25/ 05/2023).
Elok juga mengatakan bahwa kejadian longsor tersebut sudah ia laporkan ke beberapa dinas terkait namun sampai sekarang belum ada bantuan untuk mengatasi lokasi tersebut.(Joko Longkeyang)