EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Seringnya kecelakaan lalu-lintas (Lakalantas) rem blong di Fly Over Kretek, Aktivis Save Fly Over melakukan aksi turun ke jalan, mereka meminta Kakorlantas Mabes Polri menyurvei ulang kondisi jalan. Menurut para aktivis kecelakaan lalu-lintas yang terjadi bukan laka lantas biasa. Minggu, 17 September 2023.
Para aktivis Save Fly Over Kretek salah satunya yaitu Rohmat mengatakan, terkait seringnya terjadi laka lantas rem blong di Fly Over Kretek dirinya meminta kepada pihak terkait untuk segera menindak lanjuti, hal ini sesuai Permenhub nomor 6 tahun 2019.
Permenhub yang salah satu didalamnya menyebutkan bahwa, mobil yang bermuatan berat atau melebihi tonase dilarang atau tidak boleh melintas di Fly Over Kretek.
Dirinya sangat menyayangkan, karena pada kenyataannya sampai saat ini kendaraan yang melebihi tonase masih bebas melintas di fly over tersebut, sehingga sering menyebabkan terjadinya lakalantas berupa rem blong.
“Ini harus segera ditindak lanjuti oleh pihak-pihak terkait,” harap Rohman.
Lanjut Rohman, para aktivis sudah beberapa kali menyampaikan hal tersebut ke kementrian di Jakarta dan kepada pemerintah baik daerah, provinsi dan pusat untuk segera merealisasikan pembangunan Ring Road yang telah disepakati bersama pada tahun 2018 lalu. Namun pada kenyataannya, kata Rohman, sampai hari ini belum terealisasi.
“Kami para aktivitis Save Fly Over Kretek akan kembali turun ke jalan dan menyetop kendaraan-kendaraan kelebihan tonase yang melintas di Fly Over Kretek, jika tidak segera direalisasikan apa yang sudah menjadi kesepakatan,” pungkasya.
Hal senada disampaikan Dedi Anjar selaku perwakilan masyarakat sekitar Fly Over, Ia menyampaikan, selama ini masyarakat sekitar lintasan Fly Over Kretek selalu dihantui rasa ketakutan, pasalnya dalam seminggu ini sudah dua kali terjadi rem blong yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan luka-luka.
“Ini seperti teror bom, kami sangat trauma, was-was dan khawatir serta ketakutan dengan kecelakaan yang setiap saat dan sewaktu-waktu bisa terjadi, mengingat kendaraan yang bermuatan melebihi tonase masih melintas di Fly Over Kretek,” kata Dedi.
Sementara itu, Selamet Riyadi SH MH yang juga Aktivis Save Fly Over sekaligus merupakan seorang Lawyer dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ferrari Brebes mengatakan, terjadinya lakalantas dan rem blong di fly Over Kretek sudah terjadi puluhan kali hingga mengakibatkan sekitar 50 orang lebih meninggal dunia, serta lebih banyak lagi korban yang mengalami luka-luka.
“Kepada Pemerintah Pusat, PJ Gubernur, Kakorlantas Mabes Polri tolong buka mata, buka hati. Ini sudah bukan masalah lakalantas biasa, ini sudah kategori Extra Urgency (sangat mendesak) artinya harus secepatnya disurvei,” tegas Selamet.***
