Emsatunews.co.id, Pemalang – Minggu, 22 Desember 2024 menjadi saksi atas sinergi yang apik antara Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Pemalang, Pemerintah Kabupaten Pemalang (eksekutif), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pemalang (legislatif). Ketiganya bersama-sama mengawal proses eksekusi pembukaan kembali Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pegongsoran yang sempat tertunda.
Langkah ini merupakan bagian penting dari upaya Pemkab Pemalang dalam mengatasi permasalahan sampah yang selama ini menjadi tantangan serius. Pembukaan TPA Pegongsoran tidak hanya sekadar proses teknis, melainkan juga sebuah komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat Pemalang. Kehadiran MPC PP Kabupaten Pemalang dalam proses ini menjadi bukti nyata dukungan organisasi kepemudaan tersebut terhadap program pemerintah daerah. Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris MPC PP Pemalang, Ade Nurzaman. “Ketua MPC PP Pemalang, Bung Aris Ismail, juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pemalang dari F- Golkar oleh karena itu, kami sebagai pengurus merasa terpanggil untuk mendampinginya dan turut serta dalam proses penting ini,” ujar Ade Nurzaman. Ia menambahkan bahwa peran Pemuda Pancasila dalam kegiatan ini adalah sebagai bentuk sinergi positif antara organisasi kepemudaan dengan pemerintah daerah dan masyarakat. Lebih lanjut, Ade Nurzaman menekankan komitmen MPC PP Kabupaten Pemalang untuk terus bersinergi dengan eksekutif dan legislatif, serta seluruh elemen masyarakat dalam menangani persoalan sampah. “Kami, anggota Pemuda Pancasila, akan selalu siap membantu demi tercapainya masyarakat yang sehat dan menuju Pemalang yang bersih dan sehat,” tegasnya. Pembukaan TPA Pegongsoran diharapkan dapat menjadi solusi jangka pendek sekaligus langkah strategis dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Pemalang. Keberadaan TPA yang memadai akan mengurangi penumpukan sampah di berbagai titik dan mencegah pencemaran lingkungan. Sinergi yang terjalin antara MPC PP Kabupaten Pemalang, eksekutif, dan legislatif ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi dapat menghasilkan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Semoga langkah ini dapat menginspirasi daerah lain dalam mengatasi permasalahan sampah dan membangun lingkungan yang lebih baik.( Joko Longkeyang).
