emsatunews.co.id Pemalang– Unit Pemeliharaan Jalan dan Irigasi (UPJI) Wilayah 8 yang meliputi Kecamatan Ulujami dan Kecamatan Comal memastikan seluruh proses penetapan serta perubahan tender proyek tahun anggaran 2025 telah rampung.
Hal tersebut disampaikan Kepala UPJI Wilayah 8, Abdul Muis, saat ditemui di kantornya pada Selasa, 16 Desember 2025.
Ia mengatakan, seluruh tahapan tender untuk kegiatan tahun 2025, baik penetapan awal maupun perubahan, telah diselesaikan sesuai jadwal.
“Untuk penetapan dan perubahan tender kegiatan tahun 2025 di wilayah UPJI 8, insyaallah sudah selesai semuanya,” ujar Abdul Muis.
Ia menjelaskan, paket tender 6 yang mencakup ruas jalan di Kecamatan Comal hingga Kecamatan Bodeh telah tuntas dikerjakan pada Oktober hingga November 2025.
Selanjutnya, pengerjaan berlanjut pada paket 3 yang meliputi ruas Desa Tasikrejo–Desa Pamutih, Desa Blendung–Desa Kertosari, serta Desa Mojo–Desa Kertosari.
“Seluruh pekerjaan fisik sudah selesai. Saat ini hanya tinggal penyelesaian administrasi yang ditargetkan rampung sebelum 24 Desember,” jelasnya.
Abdul Muis menambahkan, khusus ruas Jalan Blendung, pekerjaan utama telah selesai dan hanya menyisakan pasangan batu yang masih memiliki waktu penyelesaian hingga 24 Desember 2025.
Sementara itu, proyek gorong-gorong di sisi barat yang berlokasi di depan Kantor Desa Tasikrejo tidak termasuk dalam Paket 3, namun akan ditangani melalui skema penanganan darurat.
Ia berharap pada tahun anggaran 2026 terdapat kelanjutan paket proyek guna menangani ruas jalan yang belum tertangani secara maksimal pada tahun 2025.
“Total panjang ruas jalan di wilayah kami sekitar 90 kilometer. Pada tahun 2025 ini, yang baru tertangani sekitar 1 kilometer.
Kami berharap pada 2026 ada penambahan anggaran agar penanganan bisa diperluas,” ungkapnya.
Saat ini, UPJI Wilayah 8 telah menyiapkan sejumlah titik usulan sambil menunggu penetapan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
Tercatat sebanyak 26 ruas jalan diusulkan untuk penanganan, baik melalui konstruksi baru, rehabilitasi, maupun pemeliharaan rutin.
Untuk kerusakan ringan hingga sedang, penanganan dilakukan melalui pemeliharaan rutin dengan alokasi anggaran sekitar Rp400 juta.
Sedangkan kerusakan sedang hingga berat dapat diusulkan melalui skema rehabilitasi apabila anggaran tersedia.
“Jika anggaran tersedia, mekanisme pengadaan bisa dilakukan melalui berbagai skema, seperti tender, e-purchasing, penunjukan langsung, maupun swakelola,” pungkas Abdul Muis.
(Solihin kohar)
