Scroll ke Atas
Berita Utama

Kiai Said: Tangkal Pengaruh Medsos, Agar Masukan Anak ke Pesantren

100
×

Kiai Said: Tangkal Pengaruh Medsos, Agar Masukan Anak ke Pesantren

Sebarkan artikel ini
EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Pimpinan Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jakarta Selatan Prof Dr KH Said Aqil Siradj menandaskan, untuk menangkal pengaruh Media Sosial (Medsos) anak cucu kita harus dimasukan ke Pondok Pesantren. Dia menyakini, hanya pondok pesantrenlah yang mampu menangkal efek negatif dari peradaban modern berupa Medsos. 
“Medsos, seperti Youtube, google, facebook dan lain-lain diakui membawa manfaat tapi mudlaratnya (dampak negatifnya) jauh lebih besar. Maka cara menangkalnya adalah anak-anak kita harus dimasukan ke pesantren,” terang Kiai Said saat mengisi tausiyah pada Pelantikan Pengurus MWC NU Brebes beserta Banomnya di Aula Islamic Center, Jalan Yos Sudarso Brebes, Minggu (12/3/2023).
Kiai Said mengatakan, Google dan Youtube faedahnya banyak seperti ilmu pengetahuan, hampir seluruh kitab sudah ada di medsos, mencari apa aja ada di mbah Google tinggal searching. Tetapi, medsos mudlaratnya sangat besar. Di dalam Medsos, ada berita yang penting tapi disela-sela itu ada iklan obat kuat yang gambarnya menjiijikan. “Ada gambar porno, ada provokasi radikalisme, ada doktrin radikal,” katanya
Di sinilah pentingnya Nahdliyin harus menjaga, memantapkan, memperkuat aqidah dan syariah agama karena bisa menghadapi tantangan dan gangguan Medsos yang sangat membahana.  
Kiai Said memberi jalan keluar pertama, meningkatkan keimanan kepada Allah, Rosulullah. Kedua, membenci kekufuran, kemurtadan. Dan ketiga membenci kefasekan, ahlak yang bejad seperti takabur, hasut, saling benci, suudhon, fitnah, adu domba, berita ngawur, egois serta keempat, membenci kemaksiatan seperti zina, mabok, mencuri. 
 
Mantan Ketua PBNU dua periode ini menandaskan kalau di Youtube juga berseliweran ajakan jihad yang keliru dan konyol. Propaganda yang tidak bernalar itu diantaranya mengajak untuk membawa keonaran, kegaduhan, membuat kerusakan di muka bumi. 
Bagi kita yang sudah dewasa dan memiliki ilmu cukup propanda di Medsos tidak berpengaruh, tetapi bagi anak cucu kita gampang terpengaruh karena masih lugu dan tidak tahu menahu. 
“Tidak ada jalan lain, selain memasukan anak cucu kita ke pesantren. Insya Allah anak cucu kita selamat dunia akherat,” tandasnya.
Bila anak cucu kita sudah dibekali wawasan agama yang kuat walaupun diluar, diajak oleh konten kreator medsos untuk berbuat negatif, tidak akan terkontaminasi. 
“Mari masukan anak cucu kita ke pesantren, jaminan itu. Kalau bukan pesantrren saya tidak menjamin. Kalau aqidahnya sudah kuat, maka melihat hal hal maksiat di Medsos tidak akan tertular,” kata Aqil. 
Selanjutnya, kita diberi Amanah Insaniyah yakni amanah membangun kemanusiaan berupa pendidikan dan kesejahteraan. Pendidikan supaya pinter dan membangun ekonomi supaya sejahtera. 
Lanjut kyai Said Nahdliyin agar mencari ilmu setinggi langit demi menghilangkan kebodohan. Membangun pendidikan hukumnya wajib apalagi menyongsong abad kedua NU, penting untuk membangun SDM. 
“Jangan sampai kita mati meninggalkan anak cucu yang lemah. Kita mati, anak cucu kita harus kaya Kalau anak cucu kita melarat, maka dosa. NU harus kaya. Muslimat, Fatayat dan Ansor harus kaya, NU Harus Pinter, Muslimat Fatayat harus Pinter,” tuturnya. (imam)

Baca Juga :  Dandim 0726/Sukoharjo hadiri prosesi upacara dan kirab Harlah Kabupaten Sukoharjo Ke-76