Emsatunews.co.id, Pemalang, — Di tengah euforia menyambut hari kemerdekaan, seorang wakil rakyat di Kabupaten Pemalang menunjukkan dedikasinya dengan cara yang menyentuh. Lulit Agusti Kurnia, anggota DPRD Kabupaten Pemalang dari Fraksi Gerindra yang bertugas di Komisi A (bidang pemerintahan), membagikan ribuan bendera Merah Putih di daerah pemilihannya (Dapil) 3, yang mencakup Kecamatan Ampelgading dan Kecamatan Petarukan.
Wawancara via WhatsApp pada Sabtu, 9 Agustus 2025, mengungkap alasan mulia di balik aksi ini. “Bulan Agustus adalah bulan keramat bagi bangsa Indonesia. Ini adalah bulan di mana Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan oleh Ir. Soekarno, membagikan bendera ini bukan sekadar simbol, tetapi wujud nyata dari rasa memiliki terhadap NKRI Harga Mati, saya ingin mengingatkan warga terutama di dapil 3, bahwa kemerdekaan yang kita nikmati saat ini adalah hasil perjuangan yang tak ternilai.” ujar Lulit
Yang lebih mengesankan, seluruh anggaran untuk pengadaan bendera ini berasal dari kocek pribadi Lulit. Ia menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk pengabdian tulusnya, bukan sekadar agenda politis. “Sebagai wakil rakyat, saya merasa punya tanggung jawab moral untuk menumbuhkan cinta tanah air. Pengorbanan para pahlawan tidak bisa dibayar dengan uang, tapi bisa kita hargai dengan merawat semangat persatuan,” tambahnya.
Langkah inspiratif Lulit mendapatkan dukungan penuh dari suaminya, Wahyudin, yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Loning, Kecamatan Petarukan. Wahyudin melihat aksi istrinya sebagai hal yang sangat positif. “Istri saya ingin memberikan contoh nyata bahwa cinta terhadap bangsa harus diwujudkan dalam tindakan. Sebagai seorang kepala desa, saya sangat bangga melihat semangat nasionalisme ini bisa menular di lingkungan kami,” ungkap Wahyudin.
Pembagian bendera ini disambut antusias oleh masyarakat setempat. Banyak warga yang segera memasang bendera baru di depan rumah, toko, dan kantor mereka. Pemandangan Merah Putih yang berkibar serentak ini menciptakan atmosfer persatuan dan kebanggaan yang kental, seolah menegaskan kembali komitmen kolektif warga Pemalang terhadap bangsa dan negara. Aksi Lulit ini menjadi bukti bahwa semangat kebangsaan bisa terus menyala melalui inisiatif sederhana namun penuh makna.( Joko Longkeyang).
