Scroll ke Atas
Berita UtamaBrebes

Makna Peringatan Hari Pahlawan Yang Juga Diperingati di Brebes

254
×

Makna Peringatan Hari Pahlawan Yang Juga Diperingati di Brebes

Sebarkan artikel ini

EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Memperingati Hari Pahlawan ke-78 tanggal 10 November 2023, Pemerintah Kabupaten Brebes, menggelar ziarah nasional di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumatama Brebes dan upacara terpusat di Halaman Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) Brebes, Jumat (10/11/2023).

Urip Sihabudin selaku Pj. Bupati Brebes bertindak sebagai inspektur upacara dan membacakan amanat Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini, dimana menurut Mensos, Hari Pahlawan merupakan hari yang sangat bermakna bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bagaimana tidak, kala itu di pertempuran 10 November 1945 di Kota Surabaya, rakyat bersama TNI, para tokoh masyarakat, pemuka agama, laskar-laskar pemuda, dan para pejuang seantero nusantara, semuanya melebur menjadi satu untuk memperjuangkan kemerdekaan atau mati.

Baca Juga :  Latihan Kerja di Polres Pekalongan, Taruna Akpol Tingkat I Angkatan 56 Bataliyon Presisi Laksanakan Binluh Cegah Kenakalan Remaja Serta Penyalahgunaan Narkoba

Keberanian dan pengorbanan dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok, walaupun hanya berbekal bambu runcing, namun dengan gagah berani mereka menghadapi musuh yang merupakan pemenang perang dunia dengan persenjataan terbaik, yaitu pasukan Inggris dan sekutu AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies).

Pertempuran di Surabaya ini merupakan pertempuran pertama, terdahsyat, dan terberat pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah proklamasi kemerdekaan. Pertempuran revolusi nasional Indonesia yang berlangsung selama kurang lebih tiga minggu lamanya dan kini menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Baca Juga :  Tidak Peduli Hari Libur Babinsa Serengan Laksanakan tugas keseharianya

Medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan “neraka” berkat semangat membara tak kenal menyerah yang ditunjukkan rakyat Surabaya yang membuat Inggris serasa terpanggang di neraka. Setidaknya 20 ribu rakyat Surabaya menjadi korban (sebagian besar warga sipil), sedangkan prajurit Inggris yang tewas hilang, dan luka-luka tercatat mencapai 1600 orang.

“Semangat dan pengorbanan pahlawan-pahlawan masa lalu itu adalah sumber inspirasi berharga dalam melanjutkan perjuangkan untuk membawa Indonesia menjadi bangsa yang bersatu, mandiri, berdaulat, adil dan makmur,” ucapnya.