EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – BPBD Kabupaten Brebes membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) Tahun 2022. Pembentukan Destana turut dihadiri Forkompincam, Pemdes, relawan BPBD di tiga Kecamatan wilayah Brebes selatan. Kegiatan ini digelar di Aula Pendopo Bumiayu, Kamis, 29/09/2022.
Demikian disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes Nushy Mansur melalui Kabag Teknik Analisis dan Bencana BPBD Kabupaten Brebes, Jubaidi disela-sela kegiatan pembentukan (DESTANA).
Lebih lanjut, Jubaidi mengatakan kegiatan ini di laksanakan sesuai amanat UU no 24 Tahun 2007 dalam upaya mewujudkan ketangguhan negara menghadapi bencana. Dia menyebut setiap desa diharapkan bisa menjadi desa tangguh bencana. Hal ini sebagai upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya untuk mengurangi resiko bencana di desanya.
Dalam kegiatan tersebut, anggota DESTANA mendapatkan materi Pengantar Rencana Penanggulangan Bencana. Selain itu juga melakukan diskusi dan pelatihan Rencana Pengantar Sistem Peringatan Dini, Diskusi Penyusunan Sistem Peta Ancaman dan Peta Risiko.
Adapun untuk materi yang disampaikan mengenai Pengantar Pembentukan Forum Desa Tangguh ( ASTANA).
Bambang Ariyanto Kepala Dispermades Kabupaten Brebes menerangkan untuk program penghijauan dan penanaman pohon membutuhkan anggaran biaya. Anggaran tersebut nantinya bisa diambilkan dari dana ADD.
“Namun syaratnya harus melalui musdes. Dengan implementasi penghijauan dan penaman pepohonan di sepanjang kali dan tebing khususnya pinggir Kali Keruh dan Kali Pemali merupakan antisipasi bencana pada desa tanggu,”‘ ujar Bambang.
Kepala desa Manggis dalam paparannya menjelaskan bahwa dirinya telah mengikuti pembentukan Desa Tangguh Bencana jauh sebelum adanya pembentukan Desa Tangguh.
Bahkan salah satu yang telah dilakukan pihaknya dalam upaya menanggulangi bencana alam di Desa Manggis yaitu dengan melaksanakan kegiatan penanaman pohon
aren dan pohon kitri. Ia mengaku bahwa kegiatan tersebut merupakan inisiatifnya.
Forum pembentukan Destana merupakan momen untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya anstisipasi serta kesadaran terhadap bencana
yang diinisiasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Forum ini bermanfaat untuk mengajak semua pihak meluangkan waktu untuk menanam pepohonan
kesiapsiagaan bencana secara serentak.
Lukman selaku Kabid BPBD Kabupaten Brebes ketika dimintai konfirmasi mengenai hutan gundul alih fungsi menjadi tanan kentang di Desa Sridadi Sirampog.
“itu urusan Perhutani karena itu tanah perhutani,” tandasnya.
Lukman menyebut bahwa pihaknya juga sudah melakukan kroscek ke Sirampog bagian atas dengan pihak BPBD Propinsi Jawa Tengah. Pihaknya berhara bisa terwujud ketangguhan dan kemandirian masyarakat dalam menghadapi bencana.*