EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Ratusan relawan dari segenap unsur dibantu masyarakat bergotong-royong melakukan pembongkaran rumah-rumah warga yang terdampak bencana alam tanah bergerak di Dukuh Karanganyar, Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes.
Peltu Edi Susianto Bati Tuud Koramil 10 Sirampog Kodim 0713 Brebes, mengatakan pembongkaran bangunan telah dimulai sejak hari Jumat (6/11) sampai dengan Sabtu (5/11) kemarin.
“Ada 10 rumah warga yang dibongkar karena memang sudah tidak layak atau membahayakan jiwa bagi penghuninya jika masih ditempati dan pada hari Jumat kemarin berhasil dibongkar 3 rumah dan Sabtu 7 rumah,” ujar Edi, Senin (7/11/2022).
Edi, menjelaskan untuk Dukuh Karanganyar sendiri terdapat 65 rumah yang dihuni 185 KK (767 jiwa), termasuk 57 rumah tercatat mengalami kerusakan parah.
Para warga direlokasi ke Huntara (hunian sementara) yang berada di tanah bengkok desa di Dukuh Gua, dengan berjarak sekitar 2 kilometer dari Dukuhb Karanganyar.
Sambil menunggu pendirian huntara selesai, warga masih mengungsi di Gedung Pondok Pesantren Al Ihsan, tenda pengsungsian, dan juga di rumah-rumah sanak saudara.
“Pemerintah desa dan tim relawan sepakat bahwa pembongkaran rumah dilakukan secara bertahap, yaitu 10 rumah dibongkar kemudian 10 rumah itu dipasang/didirikan dulu, baru setelah itu dilakukan pembongkaran 10 rumah lagi,” bebernya.
Pada hari Minggu kemarin (6/11) juga tim relawan gabungan bersama warga telah berhasil mendirikan 6 unit huntara dari 10 rumah bongkaran. Dari 6 huntara itu diantaranya 3 baru terpasang seng dan pekerjaan akan terus dilanjutkan hari ini.
Sementara Budi Sujatmiko selaku Ketua Satgas Penanggulangan Bencana (PB) BPBD Brebes, mengungkapkan pergerakan tanah di dusun tersebut sudah terjadi sejak tahun 2019 lalu dan semakin menunjukkan dampaknya sejak Oktober 2022 ini.
Kondisi kerusakan didominasi rekahan pada lantai rumah, retak-retak pada dinding, serta rangka atap bangunan ambrol.
Menurutnya, pembongkaran dilakukan untuk menyelamatkan material bangunan rumah, sehingga selanjutnya dapat dipasang kembali (sementara) di tempat relokasi yang telah ditentukan.
Lanjut Budi menegaskan bahwa hasil kajian terbaru dari Badan Geologi masihlah sama, yakni untuk 3 dusun di wilayah Desa Sridadi yaitu Karanganyar, Karanggondang, dan Pengasinan, tidak layak untuk ditempati karena merupakan jalur bencana. Hasil kajian itu masih sama dari hasil kajian sebelumnya tuturnya. (aan/imam)