Berita Utama

Rocky Gerung: Ada yang Salah dalam Demokrasi Kita

420
×

Rocky Gerung: Ada yang Salah dalam Demokrasi Kita

Sebarkan artikel ini

EMSATUNEWS.CO.ID, JAKARTA – Setiap malam ada upaya untuk memasang baliho sang ketua PSI, sedangkan di malam yang sama ada 17 juta manusia Indonesia tidur dalam perut kosong, menurut statistik dunia. Kemiskinan di Indonesia, kelaparan di Indonesia tertinggi di Asia, 17 juta perut tidur dalam keadaan lapar tiap malam.

Demikian disampaikan Rocky Gerung dalam Diskusi Demokrasi dan Peradaban dan Penganugerahan Dignity Award yang diselenggarakan atas kerjasama Institut Peradaban dan Universitas Paramadina di Auditorium Nurcholish Madjid Universitas Paramadina, Senin (6/11/2023).

Advertisement
Baca Juga :  Curi Motor Warga di Sawah, Pelaku Berhasil Diringkus Polsek Jatibarang

“9 (sembilan) juta fakir miskin mau dikasih makan Khong Guan? IQ nasional kita sekarang tinggal 78, dengan 9 juta kelaparan tiap malam dan IQ yang tinggal 78 mau ngapain dengan bonus demografi?” tanya Rocky.

“Dari awal pemerintah presiden jokowi membatalkan ide utama dari konstitusi, ide mencerdaskan kehidupan bangsa dan merawat fakir miskin, yang ketiga bahkan dicoba-coba mau ikut serta dalam perdamaian dunia, Presiden Jokowi tidak pernah pidato seperti Erdogan pidato untuk pro Palestina, yang ada di monas kemarin itu masyarakat sipil bukan negara,” terangnya.

Baca Juga :  Raker Gabungan DPRD Pemalang Bahas Fasilitasi Gubernur terhadap Raperda Bangunan Gedung dan Produk Makanan Halal

Dalam diskusi yang dimoderatori oleh Jilal Mardani Rocky menjelaskan ada yang salah di dalam demokrasi kita. “Sehingga mereka yang paham tentang democratic value democratic imperatif selama 9 tahun diam, dua hari lalu menangis depan TV apa nggak bego tuh?. Artinya dari awal dia tidak melihat bahwa dia membeli kucing dalam karung 9 tahun,” ujarnya.

Baca Juga :  Sinergi Untuk Negeri, Kapolsek dan Camat Serengan Beri Ucapan HUT TNI ke 77 ke Koramil

Rocky menyinggung tidak ada upaya menghasilkan dignity, martabat sebagai bangsa. “Engak ada satu fasilitas pun di dalam olah pikir kita yang memungkinkan kitak, ita percaya akan adanya dignity pasca Jokowi di Impeach,” tambahnya.

Menurut Rocky radikal break hanya mungkin terjadi jika proses demokrasi dibatalkan total, prosedur demokrasi sekarang adalah peralatan Jokowi untuk memperpanjang dinastinya memakai semua aparat.