EMSATUNEWS.CO.ID – Pertarungan Pilkada Kota Bogor tahun 2024 berlangsung sengit dan menegangkan. Terdapat 5 Paslon Cawalkot/Cawawalkot yang akan bertarung pada pemilihan 27 November 2024 mendatang. Dari ke 5 Paslon, salah satunya adalah Cawalkot Rena Da Frina, nomor urut 4 yang berpasangan dengan Cawawalkot Tedy Risandi.
Munculnya Rena Da Frina sebagai satu-satunya perempuan yang maju di Pilwalkot, langsung menjadi sorotan dan perhatian seluruh masyarakat Kota Bogor. Sosok Rena Da Frina menjadi fenomenal, karena mendapat dukungan penuh dari masyarakat Kota Bogor, terima kaum ibu dan Gen Z.
Rena menjadi sorotan istimewa sebab merupakan calon Wali Kota Bogor perempuan pertama dan satu-satunya selama ini. Rena dikenal sebagai perempuan yang malang melintang di birokrasi Kota Bogor, pernah menjabat Lurah, Camat, sampai Kepala Dinas PUPR.
Majunya Rena Da Frina memberi peta politik baru, apalagi diusung oleh PDI Perjuangan yang dikenal sebagai partai wong cilik dan memiliki kekuatan basis massa sangat besar di Kota Bogor. Pemerhati politik dari Visi Nusantara Maju, Yusfitriadi, pernah mengatakan majunya Rena di Pilwakot Bogor membuat ketar-ketir pasangan calon lain, terutama yang siap diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Elite partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) di tingkat nasional ingin tereplikasi, namun tergantung kondisi daerahnya. Di Kota Bogor sangat mungkin tereplikasi. Munculnya Rena, pada dikhawatirkan membuat (koalisi) partai anggota KIM berkurang,” ucap Yusfitriadi, pada Agustus lalu.
Peluang besar sosok Rena dapat memenangkan Pilwakot Bogor 2024 makin diperkuat dengan hasil data survei yang disajikan Puspoll Indonesia. Meski Rena Da Frina bisa disebut terlambat deklarasi maju di Pilwakot Bogor, namun ia bertengger pada posisi ketiga hasil survei.
“Jadi ‘kuda hitamnya’ ada di Bu Rena sebenarnya yang baru muncul, baru mulai akhir Juli lalu. Tapi bisa meraih simpati publik,” ujar Peneliti Puspoll indonesia, Lukmanul Hakim.
Fakta data tersebut, papar Lukmanul Hakim, jadi modal investasi kinerja dapat mengantarkan Rena Da Frina menuju kursi Wali Kota. Ditambah Rena pernah menjadi bagian dari pemerintahan Bima Arya sehingga memaham cara memimpin Kota Bogor.
Lukmanul menambahkan, dari data survei menunjukkan pula bahwa 38,9 persen warga Kota Bogor merasa senang dan puas dengan kinerja pembangunan dilakukan Rena Da Frina ketika menjabat Kepala Dinas PUPR.
Terkait profil Rena sebagai cawalkot Bogor perempuan pertama yang pernah maju, sontak menuai apresiasi besar. Terutama dari kalangan perempuaketrn generais milenial dan Gen Z di Kota Bogor.
Ketua Barisan Perempuan Berjuang, Nova Mardiana, mengemukakan, sikap komunitasnya ingin bergerak nyata mendukung dan membantu Rena Da Frina sebagai keterwakilan perempuan dapat memenangkan Pilwakot Bogor.
“Ini adalah aksi mengantarkan perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Bogor. Para perempuan muda menyadari dan melihat keselarasan visi Rena dalam memperjuangkan hak serta kesejahteraan perempuan,” tukas Nova.
Majunya Rena Da Frina didampingi oleh Tedy Risandi sebagai kader dari PDIP, mmbuat mesin partai berlambang Banteng Moncong Putih di Kota Bogor itu terus bergerilya membantu kampanye. Ketua DPC PDIP Kota Bogor Dadang Danubrata mengatakan, semua terjun, bergerak dan berjuang untuk memenangkan Paslon nomor 4 Rena dan Tedy.
“Kami semua bergerak, seluruh kekuatan mesin partai, sayap partai serta relawan-relawam, terus berjuang dan gerilya di masyarakat. Kami meyakini bahwa Paslon nomor 4 Rena-Tedy akan memenangkan Pilwalkot Bogor tahun 2024 ini,” ungkapnya. (FRM)