Emsatunews.co.id, Pemalang – Di halaman Masjid Baitul Hikmah, Desa Pesucen, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, sebuah keajaiban ditemukan: Sumur Umbul. Lebih dari sekadar sumber air, Sumur Umbul menyimpan sejarah dan berkah bagi warga Desa Pesucen dan sekitarnya. Nama “Umbul” sendiri, menurut penuturan Rokhimah, penjaga sumur yang telah bertahun-tahun mengelola sumber air ini, berasal dari fenomena air yang menyembur keluar secara alami sekitar tahun 1975. Namun, seiring perkembangan industri di sekitar desa, debit air mengalami penurunan, sehingga kini pengelolaannya dibantu dengan pompa air.
” Meskipun demikian kualitas air Sumur Umbul tetap terjaga hasil uji laboratorium menunjukkan kualitas air Sumur Umbul lebih baik daripada air PDAM maupun air kemasan yang dijual di pasaran. Keistimewaan ini menjadikan air Sumur Umbul sebagai pilihan utama warga untuk kebutuhan sehari-hari,” Jelas Rokhimah pada Minggu (23/03/2025). Ketika diwawancarai di lokasi sumur tersebut. Seluruh pendapatan dari penjualan air ini, menurut Rokhimah, disetorkan ke pengurus Masjid Baitul Hikmah, menambah keberkahan bagi tempat ibadah tersebut.
Kualitas air yang prima ini tak hanya dinikmati warga Desa Pesucen namun warga tetangga desa pun boleh memanfaatkannya. Mereka dapat membeli air dengan harga yang sangat terjangkau: Rp 500 untuk satu galon berisi 15 liter, dan Rp 1.000 untuk satu jeriken berisi 30 liter. Lebih menarik lagi, keberadaan Sumur Umbul telah membuka peluang ekonomi bagi warga.
Yatin, warga Desa Jatirejo, misalnya, membeli air dari Sumur Umbul dan menjualnya kembali dengan harga Rp 2.500 per galon. Sementara itu, Slamet, warga asli Pesucen, menjual air dalam jeriken berisi 30 liter seharga Rp 3.500 per jeriken. Keuntungan yang diperoleh Slamet cukup signifikan; ia mampu menjual hingga 60 jeriken setiap harinya, membuktikan tingginya permintaan akan air berkualitas dari Sumur Umbul.
Sumur Umbul Masjid Baitul Hikmah bukan sekadar sumber air bersih, melainkan juga simbol kearifan lokal dan potensi ekonomi Desa Pesucen. Di tengah perubahan lingkungan yang dinamis, Sumur Umbul tetap berdiri kokoh, menjadi bukti bahwa sumber daya alam dapat dikelola dengan bijak untuk kesejahteraan masyarakat. Keberadaan sumur ini mengajarkan kita tentang pentingnya pelestarian sumber daya alam dan pemanfaatannya yang berkelanjutan demi terwujudnya kesejahteraan bersama. Kisah Sumur Umbul ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk menggali potensi lokal dan mengembangkannya secara berkelanjutan. (Joko Longkeyang)
