Pekalongan

Lagi, Warga Pekalongan Dikejutkan Penemuan Pemuda Gantung Diri di Atap Rumah Ibunya.

41
×

Lagi, Warga Pekalongan Dikejutkan Penemuan Pemuda Gantung Diri di Atap Rumah Ibunya.

Sebarkan artikel ini

EMSATUNEWS.CO.ID, PEKALONGAN – Warga Desa Rowokembu, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, digegerkan oleh penemuan seorang pemuda yang meninggal dunia akibat gantung diri di atas eternit rumah ibunya, Kamis (11/09/2025) pagi. Korban diketahui berinisial  B usia 23 tahun.

Peristiwa tragis itu pertama kali diketahui oleh ibu korban, sekitar pukul 06.30 wib. Menurut keterangan yang diterima, korban sudah tidak terlihat di rumah selama dua hari terakhir sejak Selasa malam.

Advertisement

Merasa khawatir, ibu korban mencoba mencari keberadaan anaknya dan mencium bau tidak sedap dari arah plafon rumah. Ia kemudian meminta bantuan tetangga, untuk memeriksa ke atas dengan menggunakan tangga. Saat itulah korban ditemukan tergantung di kuda-kuda atap rumah dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Peristiwa tersebut kemudian diberiahukan kepada kepala desa yang selanjutnya dilaporkan ke Polsek Wonopringgo.

Pihak Polsek Wonopringgo bersama Unit Inafis Polres Pekalongan dan tim medis dari Puskesmas Wonopringgo langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil pemeriksaan luar, korban ditemukan mengenakan kaos biru tua dan celana pendek warna krem, dengan jejas luka di leher akibat jeratan kain sarung.

Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh korban. Keterangan dari keluarga dan saksi juga menguatkan bahwa korban sempat mengeluhkan tekanan ekonomi sebelum kejadian. Pihak keluarga menyatakan menerima musibah ini dan menolak dilakukan otopsi.

Kasubsi Penmas Sihumas Polres Pekalongan Ipda Warsito, S.H membenarkan kejadian tersebut, dan menyampaikan bahwa hasil penyelidikan awal mengarah pada dugaan bunuh diri murni.

“Kami turut berduka atas kejadian ini. Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain. Korban diduga mengalami tekanan psikologis karena faktor ekonomi. Pihak keluarga juga menolak otopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah,” jelas Ipda Warsito, Kamis (11/09/2025).

Editor :Rozikin Sanoe

Konten Promosi
Iklan Banner