Emsatunews.co.id, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus memperkuat koordinasi dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang akhir tahun. Hal ini dibahas dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar di Tlogo Resort, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, pada Senin (6/10/2025).
Rakor yang dihadiri oleh seluruh kepala daerah, BUMD, serta instansi vertikal tersebut bertujuan memperkuat sinergi lintas sektor agar kebijakan pengendalian inflasi dapat berjalan efektif hingga ke tingkat masyarakat.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan bahwa kebijakan pengendalian inflasi yang telah dijalankan selama ini sudah cukup baik. Namun, ia menilai pelaksanaannya masih perlu ditingkatkan agar hasilnya benar-benar terasa di lapangan
“Dari sisi teknis, kita sudah bagus. Tapi yang penting kebijakan itu sampai ke masyarakat. Kita hanya pembuat kebijakan, sedangkan pelaksana di lapangan adalah para bupati dan wali kota,” ujar Ahmad Luthfi.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama seluruh elemen, termasuk aparat kepolisian yang tergabung dalam Satgas Pangan, untuk memastikan ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok.“Kita harus bergerak bersama. Ini bukan hanya soal angka inflasi, tapi menyangkut kebutuhan dasar masyarakat,” tambahnya.
Berdasarkan data TPID Jawa Tengah, laju inflasi pada September 2025 tercatat sebesar 2,65 persen (year on year) dengan harga pangan yang relatif stabil. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan II 2025 mencapai 5,28 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional sebesar 5,12 persen.
Secara triwulanan, Jawa Tengah menempati posisi ketiga tertinggi di Pulau Jawa dengan pertumbuhan 1,87 persen, berada di bawah Jawa Timur (3,09 persen) dan Jawa Barat (2,33 persen).
Harga sejumlah komoditas di pasar masih dalam batas wajar. Beras medium dijual Rp13.407 per kilogram, sedikit di bawah Harga Acuan Pemerintah (HAP). Sedangkan beras premium berada di angka Rp15.915 per kilogram, atau 6,81 persen di atas HAP.
Untuk komoditas lainnya, harga bawang putih Kating mencapai Rp35.333 per kilogram, naik 10,42 persen dari HAP, sementara cabai rawit merah justru lebih murah di kisaran Rp32.333 per kilogram atau 43 persen di bawah HAP.
Harga minyak goreng curah naik menjadi Rp17.791 per liter, sedangkan merek Minyakita stabil di Rp16.326 per liter. Sementara itu, harga telur dan daging ayam ras mengalami kenaikan tipis namun masih terkendali.
Sebagai langkah konkret, pemerintah daerah bersama Bulog dan BUMD terus melaksanakan Gerakan Pangan Murah, inspeksi beras premium, serta memperkuat cadangan pangan dan minyak goreng. Selain itu, program prioritas yang diusung Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, seperti ekonomi syariah serta desa maju dan berdaya, menjadi bagian dari upaya memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.
Dengan kolaborasi seluruh pihak, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimistis mampu menjaga stabilitas harga dan menekan inflasi agar kesejahteraan masyarakat tetap terjaga hingga akhir tahun. ** ( joko Longkeyang).