EMSATUNEWS.CO.ID, KENDAL – Wilayah Kabupaten Kendal yang rawan bencana tanah longsor berada di wilayah Siboli (Singorojo, Boja, Limbangan) dan di wilayah eks Kawedanan Selokaton (Patean, Sukorejo, Plantungan, Pageruyung).
Di kedua wilayah tersebut ada sebanyak 117 titik rawan bencana tanah longsor dan yang paling banyak berada di wilayah eks Kawedanan Selokaton.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, Sabtu (1/11/2025), usai membuka secara resmi kegiatan Jambore Relawan Penanggulangan Bencana yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, di lapangan Desa Blimbing, Kecamatan Boja.
Jambore dengan tema “Relawan Tangguh, Untuk Kemanusiaan” dilaksanakan selama dua hari yakni dari tanggal 1 hingga 2 November 2025 dan diikuti oleh 270 orang relawan dari seluruh Kabupaten Kendal.
Lebih lanjut, terkait dengan penyelenggaraan jambore relawan penanggulangan bencana, Bupati Kendal mengemukakan bahwa jambore bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan dari para relawan dalam penanganan bencana.
“Selain itu, juga sebagai ajang untuk menjalin dan mempererat tali silaturahmi para relawan dari seluruh Kabupaten Kendal”, terang Bupati Kendal.
Sementara itu, saat diminta keterangannya terkait dengan daerah mana saja di Kabupaten Kendal yang rawan bencana alam tanah longsor, Bupati Kendal mengemukakan, wilayah Kabupaten Kendal yang rawan bencana tanah longsor berada di wilayah Siboli (Singorojo, Boja, Limbangan) dan di wilayah eks Kawedanan Selokaton (Patean, Sukorejo, Plantungan, Pageruyung).
“Di kedua wilayah tersebut ada sebanyak 117 titik rawan bencana tanah longsor. Yang paling banyak berada di wilayah eks Kawedanan Selokaton”, terang Bupati Kendal.
Jambore relawan penanggulangan bencana dengan tema “Relawan Tangguh, Untuk Kemanusiaan”, dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, bertempat di lapangan Desa Blimbing, Kecamatan Boja.
Jambore berlangsung selama dua hari yakni dari tanggal 1 hingga 2 November 2025 dan diikuti oleh 270 orang relawan dari seluruh Kabupaten Kendal.












