Berita UtamaDaerahNasional

Modifikasi Cuaca Sukses Pangkas Hujan 70%, Waspada Puncak November-Desember!

76
×

Modifikasi Cuaca Sukses Pangkas Hujan 70%, Waspada Puncak November-Desember!

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Semarang – Upaya mitigasi bencana banjir di Jawa Tengah mendapatkan bantuan signifikan dari langit. Pesawat yang dikerahkan untuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dilaporkan berhasil mengurangi curah hujan hingga 70 persen di wilayah udara Jawa Tengah. Keberhasilan ini menjadi penunjang penting dalam penanganan banjir di kawasan Pantura. Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk tidak lengah karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan akan terjadi pada periode November hingga Desember 2025.

Advertisement

Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto, pada Senin, 3 November 2025, menjelaskan bahwa hingga hari ini, telah dilakukan sebanyak 48 sortie penerbangan rekayasa cuaca. Setiap penerbangan membawa satu ton Natrium Klorida (NaCl), sehingga total 48 ton bahan semai telah disebar di langit Jawa Tengah, khususnya wilayah Pantura.”Kalau hitungan persentase, [pengurangan hujan] 70 persen. Daerah mana saja yang perlu diintervensi? Wilayah yang masih ada genangan atau hulu sungai yang mengarah ke Pantura,” kata Agus Riyanto.

Baca Juga :  Patroli Edukatif Masih Dilakukan di Wilayah Brebes

Ia menjelaskan bahwa rekayasa cuaca terpaksa dilakukan karena curah hujan dalam beberapa pekan terakhir berada di atas batas normal. Tanpa intervensi tersebut, upaya penanganan banjir di Semarang, Demak, dan sekitarnya akan menjadi jauh lebih berat.

Prinsip dasar dari rekayasa cuaca ini adalah mengantisipasi awan yang berpotensi membawa hujan ke daratan. “Awan yang berpotensi membawa hujan ke daratan, maka diantisipasi. Usahakan tidak masuk ke daratan. Hujan diarahkan ke perairan atau laut,” jelasnya.

Agus Riyanto menambahkan, idealnya, rekayasa cuaca tidak perlu dilakukan jika semua infrastruktur penanggulangan banjir seperti drainase, pompanisasi air menuju laut, dan tampungan di kolam retensi berfungsi dengan optimal.

Baca Juga :  PT BPR BKK Banjarharjo Tidak Diragukan Lagi Keberdaanya di Kabupaten Brebes

Meskipun OMC berhasil mereduksi hujan, keberhasilannya tidak dapat dijadikan satu-satunya tumpuan dalam penanganan bencana. Fikri Nur Muhammad, Supervisi Operasional Modifikasi Cuaca Posko Jawa Tengah BMKG Pusat, mengingatkan warga agar tetap meningkatkan kewaspadaan.

Menurut Fikri, saat ini Jawa Tengah tengah berada dalam masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan. “Ini peralihan musim kemarau ke musim penghujan jadi harus waspada. Dan puncak hujan di November–Desember, akan terjadi hujan yang signifikan,” tegasnya. Warga diminta untuk mengantisipasi potensi curah hujan tinggi yang dapat terjadi pada periode puncak penghujan tersebut.**( Joko Longkeyang ).