Berita UtamaDaerahNasional

Ahmad Luthfi Ajak Perantau Jateng: Tak Jadi ‘Raja Rimba’ Sebelum Pulang Membangun Kampung

39
×

Ahmad Luthfi Ajak Perantau Jateng: Tak Jadi ‘Raja Rimba’ Sebelum Pulang Membangun Kampung

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Jakarta — Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi menyerukan kepada seluruh diaspora masyarakat Jawa Tengah yang merantau di Jakarta dan sekitarnya agar kembali ke kampung halaman untuk membangun daerah masing-masing. Seruan ini disampaikannya dalam acara bertajuk “Gubernur Menyapa, Ngobrol Seru Bareng Gubernur Jawa Tengah” di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu (6/12/2025). Lebih dari seratus warga asal Jawa Tengah yang kini tinggal di Jabodetabek, mulai dari mahasiswa hingga pekerja formal dan informal, memenuhi lokasi acara tersebut.

Dalam dialognya, Luthfi menegaskan bahwa kesuksesan di perantauan akan terasa lengkap jika turut berkontribusi bagi tanah kelahiran.
“Anda tidak menjadi raja rimba kalau belum menaklukkan Jawa Tengah dengan pulang kampung membangun kampung. Itu penting,” ujar Luthfi dengan nada semangat. “Sehebat-hebatnya kita di negeri orang, Anda lebih hebat untuk diri Anda dan keluarga Anda, serta masyarakat di mana Anda dilahirkan .”

Advertisement
Baca Juga :  Menteri PKP Sanjung Gubernur Jateng, Koordinasi Kuat Percepat Pembangunan Rumah Layak Huni

Gubernur menjelaskan bahwa segala pencapaian yang didapat para perantau merupakan bagian dari investasi penting bagi wilayah asal mereka. Oleh karena itu, keterlibatan diaspora dalam pembangunan daerah harus selalu dilandasi pada penjagaan adat istiadat dan tata krama yang menjadi ciri khas utama masyarakat Jawa Tengah.
“Jangan hilangkan tradisi di wilayah karena membangun Jawa Tengah dasarnya adalah kekerabatan, gotong royong, dan tepa salira,” tegasnya.

Luthfi menyoroti bahwa semangat kebersamaan ini pula yang menjadi fondasi pembangunan di Jawa Tengah. Pembangunan melibatkan semua elemen masyarakat tanpa adanya ego sektoral. Ia menekankan pentingnya kolaborasi karena banyak persoalan di daerah yang tidak mungkin diselesaikan sendirian.”Pada saat kita di pemerintahan, di wilayah, dan lain sebagainya, di situ akan kita jumpai kasus-kasus yang sangat heterogen dan banyak sekali. Itu tidak bisa diselesaikan sendiri, harus berjenjang, berlanjut, dan berkelanjutan,” jelasnya. Ia juga mengungkapkan rasa bangganya terhadap warga perantau yang memiliki semangat kebersamaan tinggi, menyebut mereka sebagai duta-duta investasi bagi Jawa Tengah.

Baca Juga :  Ahmad Lutfi Dampingi Presiden Prabowo Resmikan RS Jantung Tercanggih di Jawa Tengah

Potensi Diaspora dan Peningkatan Koneksi
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Paguyuban Jawa Tengah, Leles Sudarmanto Mangun Nagoro, mengamini bahwa diaspora masyarakat Jateng adalah potensi luar biasa untuk pembangunan. Ia menyebut banyak program yang bisa dikolaborasikan antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dengan warga perantauan.”Bisa kami koordinir lebih dahsyat. Membawa investasi juga bisa, membawa kepintaran dan koneksitas di Indonesia juga bisa,” ujar Leles.

Namun, ia juga menyoroti bahwa koneksitas antara diaspora dengan pengambil kebijakan di daerah belum begitu kuat, sehingga ia berharap momen seperti “Ngobrol Bareng Gubernur” ini dapat memberikan informasi detail mengenai pembangunan Jawa Tengah dan memfasilitasi peran aktif warga perantauan.

Acara diakhiri dengan penyerahan bantuan secara simbolis, termasuk bantuan pendidikan dari Baznas Jateng untuk 100 mahasiswa asal Jawa Tengah dan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) asal Jawa Tengah. ( Joko Longkeyang ).