Emsatunews.co.id, Semarang – Isu kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan ilegal di lereng Gunung Slamet telah mendorong Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengambil tindakan darurat. Dalam rapat koordinasi (rakor) bersama Forkopimda di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (8/12/2025), Gubernur memerintahkan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penambangan.
Satgas ini akan bersifat gabungan, melibatkan unsur penegak hukum dan keamanan. ESDM diinstruksikan berkoordinasi langsung dengan Polda Jateng, Kodam (TNI), dan Kejaksaan Tinggi guna memastikan penindakan berjalan efektif dan tepat sasaran.“Kita bentuk Satgas penambangan yang melibatkan dinas kita (ESDM), kepolisian, TNI, dan kejaksaan. Besok (Selasa) Dinas ESDM harus langsung bersurat kepada mereka. Ini penting agar penanganan tidak salah sasaran,” tegas Ahmad Luthfi.
Luthfi menjadikan kasus Gunung Slamet sebagai peringatan keras bagi seluruh bupati dan wali kota, khususnya yang memiliki wilayah Galian C. Ia mewanti-wanti agar kepala daerah tidak pernah mencoba-coba mengubah informasi tata ruang (ITR) demi memuluskan kepentingan pertambangan.
Gubernur juga menekankan pentingnya transparansi dalam penertiban izin dan harus dibarengi sosialisasi yang masif kepada masyarakat agar tidak timbul masalah berkepanjangan.“Lakukan sosialisasi yang sungguh-sungguh kepada masyarakat. Jika kegiatan (pertambangan) itu tidak memberikan manfaat bagi nusa dan bangsa, lebih baik tidak usah. Kita hindari resistensi yang bisa berkepanjangan,” imbuhnya.
Dalam rakor tersebut, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono turut menyampaikan perkembangan terkini mengenai beberapa lokasi tambang yang menjadi perbincangan hangat di wilayahnya: Cilongok: Proyek tambang gas bumi yang gagal saat ini sudah tidak dilanjutkan oleh PT SAE, dan perusahaan tersebut sedang fokus pada upaya reboisasi. Baseh, Kedungbanteng: Tambang batu di lokasi ini telah ditutup sementara karena mendapat penolakan dari masyarakat. Gandatapa, Baturaden: Tambang pasir dan tanah di lokasi ini juga masih menghadapi kendala dan masalah dengan warga sekitar.”Hari ini saya akan menyerahkan laporan lengkap terkait penambangan di lokasi-lokasi ini kepada Gubernur. Permasalahan di Baseh dan Baturaden masih memerlukan penanganan lebih lanjut,” ujar Sadewo.( Joko Longkeyang ).












