EMSATUNEWS.CO.ID, JAKARTA – Anies Baswedan menjadi pembateri dalam diskusi panel yang bertajuk “Regional Outlook Forum 2023” yang digelar oleh lembaga ISEAS Yusof Ishak di Singapura pada Selasa, (10/01). Tiga hari selanjutnya, Jumat, 13 Januari 2023, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut diangkat menjadi salah satu pendiri dan anggota dewan penasihat Institute of ASEAN Studies, Universitas Oxford, Inggris.
Menurut Ketua Umum Laskar AMAN (Angkatan Muda Anies Baswedan), Ervanus Tou, fakta bahwa Anies Baswedan terus diundang ke forum-forum internasional, meskipun sudah tidak lagi menjabat sebagai gubernur, ini tentu menunjukkan bahwa kapasitas intelektual dan integritas Anies diakui oleh dunia.
“Beliau tokoh yang mempunyai wawasan luas. Bahkan bukan hanya sekadar gagasan. Tapi juga sudah dibuktikan di DKI Jakarta dalam hal pelayanan publik, tata kota, transportasi modern. Sehingga pemikiran-pemikiran beliau sangat dibutuhkan bukan hanya di Indonesia. Tapi juga dunia internasional. Terbukti dengan menghadirkan beliau di forum-forum internasional sebagai narasumber,” ujarnya.
Oleh karena itu, relawan Laskar AMAN semakin bersemangat dalam memperjuangkan tokoh yang telah memecahkan rekor sebagai rektor termuda di Indonesia pada usia 38 tahun ketika mulai memimpin Universitas Paramadina pada tahun 2007. Mereka yakin bahwa Anies akan mampu membawa Indonesia memiliki peran yang besar dalam pergaulan internasional jika ia menjadi presiden.
“Saya sangat optimis. Ketika dia memimpin, negara kita akan maju. Karena dia juga tokoh yang memiliki kemampuan diplomasi internasional. Dia mempunyai kemampuan Bahasa Inggris yang sangat bagus. Ini yang kita harapkan, presiden itu mampu menyampaikan ide dan gagasan dengan baik di forum-forum internasional,” paparnya.
Dengan kepemimpinan Anies, harapan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045 akan terwujud. Apalagi sebagai tokoh yang memiliki wawasan luas, Anies juga diakui sebagai figur yang berintegritas.
“Dia mempunyai track record yang baik. Baik sebagai akademisi, maupun sebagai pejabat publik. Dia politisi yang mempunyai integritas, negarawan, dan nasionalis-religius. Itu tidak bisa dipungkiri. Karena sangat terlihat dari karakter dan prinsip politik yang dia lakukan. Dia banyak dihujat, banyak dihina tapi tidak pernah membalas,” ungkap Ervanus Tou di Jakarta , Senin (16/1/2022).*