EMSATUNEWS.CO.ID- PASURUAN– Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak usahanya, PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), memperkuat kolaborasi internasional dengan menerima kunjungan delegasi Business Council Rusia. Pertemuan ini berlangsung di Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan, Jawa Timur, dan menjadi momentum strategis dalam membangun kerja sama bilateral di bidang riset serta pengembangan industri gula.
Rangkaian kunjungan diawali dengan eksplorasi Museum Gula dan Perpustakaan P3GI yang menyimpan rekam jejak panjang sejarah industri gula Indonesia. Delegasi juga meninjau langsung fasilitas riset lapang, termasuk pengembangan varietas tebu terbaru yang telah dirilis sebagai bentuk nyata kontribusi P3GI dalam meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan industri gula nasional.
Deputi CEO Business Council Rusia dan Indonesia, Alexander Popov, menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian P3GI. “Kami sangat terkesan dengan kerja keras dan inovasi yang ditunjukkan oleh P3GI. Kunjungan ini membuka peluang besar bagi kerja sama di bidang riset, teknologi, dan pertukaran pengetahuan. Kami percaya kolaborasi ini akan membawa manfaat tidak hanya bagi Indonesia dan Rusia, tetapi juga bagi pengembangan industri gula secara global,” ujarnya.
Sementara Kepala P3GI, Aris Lukito, menegaskan bahwa kunjungan tersebut mencerminkan pengakuan internasional terhadap kualitas riset perkebunan Indonesia. “Kehadiran delegasi Business Council Rusia menjadi bukti bahwa hasil riset P3GI mendapat perhatian dunia. Kami siap memperluas kolaborasi, baik dalam pengembangan teknologi, peningkatan produktivitas, maupun pertukaran pengetahuan, demi kemajuan industri gula nasional,” tutur Aris.
Holding Perkebunan Nusantara melalui RPN optimistis kunjungan ini akan menjadi langkah awal bagi penguatan kerja sama riset dan teknologi dengan Rusia. Selain itu, kolaborasi ini diharapkan membuka peluang kemitraan internasional yang lebih luas demi mendukung ketahanan pangan dan energi nasional melalui pengembangan tebu dan industri gula berkelanjutan. (FRM)