Berita Utama

Gubernur Ahmad Luthfi Petakan Daerah high-risk Rawan Bencana Jelang Puncak Musim Hujan

40
×

Gubernur Ahmad Luthfi Petakan Daerah high-risk Rawan Bencana Jelang Puncak Musim Hujan

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Semarang – Menjelang puncak musim hujan, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bergerak cepat dengan memimpin rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana yang melibatkan BNPB, Polda Jateng, Kodam, BBWS, BPBD, serta seluruh kepala daerah dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Rapat tersebut difokuskan pada pemetaan wilayah berisiko tinggi (high-risk) sebagai langkah antisipasi menghadapi potensi bencana.“Hari ini kita melakukan mapping daerah-daerah high-risk—rawan longsor, rawan banjir, gunung berapi, dan sebagainya. Kita bahas item per item,” ujar Gubernur Luthfi dalam rakor yang digelar di Semarang, Selasa (18/11/2025).

Advertisement

Luthfi menegaskan bahwa kepala daerah tidak boleh pasif atau menunggu bencana terjadi. Ia meminta seluruh pemimpin daerah segera melakukan langkah pencegahan begitu kembali dari rapat koordinasi ini. “Sekembalinya dari rapat ini, kepala daerah sebagai pengendali wilayah sudah bisa menyiapkan upaya pencegahan,” tegasnya.

Baca Juga :  PWI Brebes Siap Peringati HPN dan HUT PWI Ke-77 Dengan Baksos Reboisasi Hutan

Menurut Gubernur Luthfi, upaya mitigasi bencana harus dimulai dari tingkat desa. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan lebih dari delapan ribu Desa Tangguh Bencana (Destana) yang menjadi garda terdepan penanganan dan pencegahan risiko.“Minimal bupati dan wali kota sudah punya mapping untuk memberikan peringatan dini, pencegahan pada masyarakat,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya kesiapan jalur evakuasi, lokasi pengungsian, hingga mekanisme penanganan cepat bencana di setiap daerah. “Syukur-syukur sudah ada antisipasi: kemana, di mana, dengan cara apa,” lanjut Luthfi.

Baca Juga :  Bupati dan Wabup Semarakan Pasar Senja, Dongkrak Potensi Wisata Lokal

Gubernur mengingatkan bahwa puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Desember hingga Februari. Peristiwa bencana yang terjadi di Banjarnegara dan Cilacap, menurutnya, harus menjadi pelajaran bagi semua daerah untuk meningkatkan kewaspadaan. “Semua harus siaga. Jangan sampai kejadian itu terulang kembali,” ucapnya.

Luthfi menyebut beberapa daerah seperti Temanggung, Purworejo, Brebes, Batang, dan Rembang telah memiliki roadmap kesiapsiagaan yang cukup baik. Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan ketersediaan Belanja Tidak Terduga (BTT) dapat digunakan kapan saja apabila terjadi bencana.“Tapi harapan kita, tentu jangan ada bencana sehingga BTT tidak terpakai,” tutupnya.**( Joko Longkeyang).