EMSATUNEWS.CO.ID, KENDAL – Bencana alam berupa banjir bandang dan tanah longsor dahsyat yang terjadi di Sumatera dan melanda tiga wilayah provinsi yakni Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, telah menyebabkan kerugian materi yang sangat besar.
Selain kerugian materi, bencana banjir bandang dan tanah longsor tersebut, juga telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa meninggal dunia, luka-luka dan yang masih dinyatakan hilang, dimana jumlahnya mencapai ribuan orang.
Berdasarkan data terkini dari Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB pada Kamis (4/12/2025) pukul 16.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia mencapai 836 jiwa, yang masih dinyatakan hilang sebanyak 518 jiwa, dan yang menderita luka-luka sebanyak 2.700 jiwa.
Terkait dengan hal itu, Forum Wartawan Kendal (Forwaken) Kabupaten Kendal dan Polres Kendal berkolaborasi melakukan penggalangan dana dengan menggelar pentas musik akustik secara live, Kamis (4/12/2025) pukul 20.00 WIB, di halaman Mapolsek Kota Kendal.
Kapolres Kendal, AKBP Hendry Susanto Sianipar, mengatakan bahwa kegiatan penggalangan dana ini adalah atas inisiatif dari para wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Kendal (Forwaken) Kabupaten Kendal.
“Dalam kegiatan penggalangan dana ini, Polres Kendal hanya memfasilitasi saja. Kita rencanakan, kegiatan penggalangan dana akan dilakukan selama tiga hari yakni mulai tanggal 4 hingga 6 Desember 2025”, terang AKBP Hendry Susanto.
Yang pasti, sambung AKBP Hendry Susanto, hasil dari penggalangan dana tersebut akan disalurkan seluruhnya untuk membantu meringankan beban para korban bencana alam di tiga wilayah provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
“Untu penyalurannya, akan dilakukan melalui mekanisme yang sudah ada”, ungkap AKBP Hendry Susanto.
Sementara itu, Ketua Forwaken Kabupaten Kendal, Iswahyudi, menyampaikan bahwa dalam kegiatan penggalangan dana, Forwaken bekerjasama dengan Polres Kendal.
“Harapan saya, dana yang terkumpul dan kemudian disalurkan, kiranya bisa membantu meringankan beban para korban banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat”, terang Iswahyudi.
“Semoga apa yang kita lakukan mendapat ridho dari Allah Subhanahu wa ta’ala”, pungkas Iswahyudi. (*17).












