EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Bantarkawung, Brebes, menjadi sorotan setelah menu yang disajikan di SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) Desa Pengarasan diduga tidak sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN).
Menurut informasi dari pihak sekolah dan masyarakat (orang tua/wali murid), menu yang disajikan oleh SPPG tersebut terdiri dari terong crispy, tempe crispy, jamur crispy, dan kue kering muffin yang kualitasnya bermasalah.
Warganet di media sosial Facebook ramai memperbincangkan dan mengeluhkan kualitas roti muffin yang tidak sesuai standar.
“Rotinya le er alias ngelay,” ucap warganet dalam unggahanya. Yang artinya roti MBG tersebut menggambarkan tidak layak konsumsi.
Setelah viral kejadian tersebut, pihak supplier roti mengeluarkan surat permohonan maaf atas keteledorannya.
Dalam isi surat tersebut, supplier yang bertandatangan atas nama Jauhari menyatakan bahwa, roti muffin belum memiliki tingkat kematangan yang sempurna dan pihaknya bersedia untuk menggantinya.
“Kejadian ini bukan kesalahan dari SPPG Pengarasan, dan juga tentunya ketidak sengajaan diluar dugaan kami sebagai supplier roti,” tulisnya.
Lebih lanjut, sebagai informasi roti muffin dibuat pada hari Minggu pagi (28/12/2025) dan diantarkan ke SPPG Pengarasan sore harinya pada pukul 17.00 WIB.
“Kami sebagai supplier, mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian ini, dan kami akan terus memperbaiki produk-produk yang kami produksi,” pungkas Jauhari, dalam isi suratnya.
Kepala Desa Pengarasan, Nirom, saat di konfirmasi melalui akun WhasApp miliknya, Selasa (30/12). Ia membenarkan adanya surat permohonan maaf tersebut.
Namun dirinya membantah informasi yang disampaikan oleh masyarakat, ia menjelaskan bahwa menu yang dikatakan salah besar. Karena pada saat itu tidak ada terong krispi, tahu krispi, dan jamur krispi.
“Untuk lebih jelasnya lagi, silahkan konfirmasi ke SPPGnya yang punya data dan foto menu,” paparnya.
Kasus ini diharapkan menjadi perhatian bagi SPPG lainnya agar lebih selektif dalam menentukan supplier, serta memberikan layanan lebih baik lagi kepada para penerima manfaat yaitu anak-anak sekolah.
Selain karena angggaran yang digelontorkan oleh pemerintah sangatlah besar, program MBG ini juga merupakan program Presiden Prabowo yang merupakan skala prioritas pemerintah.***















