EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Brebes memberikan pengobatan ternak massal di lokasi TMMD Sengkuyung Kodim 0713 Brebes, di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (17/5/2023).
Tampak pemeriksaan dilakukan di kandang sapi milik salah satu peternak di Dusun Kalibata RT. 01 RW. 06, Jatisawit.
Disampaikan Danramil 08 Bumiayu Kapten Infanteri Suyatno, bahwa di TMMD Sengkuyung tahap I Tahun 2023 ini, Kodim menggandeng segenap OPD terkait untuk memaksimalkan pembangunan SDM masyarakat di desa sasaran TMMD, yaitu melalui berbagai kegiatan penyuluhan-penyuluhan, sosialisasi, pelatihan keterampilan, dan juga pelayanan-pelayanan.
“Kita tidak hanya terpaku dengan pekerjaan fisik atau infrastruktur saja, namun juga melakukan sejumlah kegiatan non fisik berbasis desa bersama instansi terkait, dimana salah satunya adalah DPKH Kabupaten Brebes,” ujarnya.
Terpisah dikemukakan Kepala DPKH Kabupaten Brebes drh. Ismu Subroto, M.Si, bahwa fokus pemeriksaan ternak yaitu penyakit LSD (Lumpy Skin Disease) atau cacar pada sapi.
Menurutnya, di awal tahun 2023 penyakit cacar pada sapi cukup memprihatinkan penyebarannya karena penyakit ini disebabkan oleh virus dari keluarga poxviridae melalui vektor/hewan pembawa yaitu nyamuk, lalat, atau caplak.
Walaupun bukan penyakit yang zoonosis/menular ke manusia, LSD mempunyai angka kesakitan antara 10-45%, sedangkan angka kematiannya berkisar antara 1-5% dari populasi. Walaupun angka kematiannya tidak terlalu fatal namun dampak kerugian bagi peternak sapi dikarenakan menurunnya berat badan sapi.
“Untuk gejala klinis sapi yang terinfeksi akan mengalami demam, nafsu makan menurun, serta munculnya benjolan/nodul di permukaan kulit. Sedangkan untuk keadaan LSD akut disertai dengan ambruk,” terangnya.
Perawatan yang sapi yang intensif menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam penyembuhan penyakit LSD, termasuk pemberian terapi suportif dari tenaga medis.
“Kita berikan edukasi kepada para peternak untuk menjaga kebersihan kandang melalui penyemprotan cairan desinfektan dan anti parasit serta melakukan melakukan pengolahan kotoran ternak untuk menekan perkembangan serangga di lingkungan kandang,” tandasnya.
Untuk itu pihaknya juga memberikan vitamin, obat cacing sapi, dan EM4 (bakteri starter fermentasi untuk mengolah kotoran sapi) secara gratis kepada sejumlah peternak.
“Kolaborasi bersama TNI di kegiatan non fisik TMMD ini juga merupakan komitmen DPKH Kabupaten Brebes untuk mendekatkan pelayanan kesehatan hewan kepada masyarakat,” pungkasnya.
Untuk diketahui, penyakit LSD ini berbeda dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) baik dari penyebab, penularan, maupun gejala klinisnya. (Aan/yayan)