Scroll ke Atas
Berita Utama

MoU Program Sergap Mandiri Dilanjutkan Guna Sejahterakan Petani

54
×

MoU Program Sergap Mandiri Dilanjutkan Guna Sejahterakan Petani

Sebarkan artikel ini
EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes bersama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) memperpanjang Memorandum of Understanding (MoU) terkait pembelian gabah petani Brebes. Program Serapan Gabah Petani (Sergap) Mandiri yang sudah berlangsung setahun itu, dinilai berdampak positif bagi petani sehingga nota kesepahaman tersebut diperpanjang dengan penandatanganan kerjasama lanjutan antara Bupati Brebes Idza Priyanti dengan Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita di ruang VIP Pendopo Bupati, Kamis (19/5/2022) kemarin.
Idza, mengatakan penyediaan beras bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Brebes sebagai ikhtiar bersama untuk meneruskan perjuangan menghormati dan menghargai hasil petani. Apalagi sektor pertanian Kabupaten Brebes turut berkontribusi terhadap penyediaan pangan nasional.
Dikatakan Idza ditandatangani kembali kerjasama tersebut maka pembelian beras petani melalui Bulog oleh ASN akan kembali dilakukan sebagai perpanjangan program sergap mandiri dengan hsrapan dapat menguatkan kembali kerja sama antara Pemkab Brebes dengan bulog, sehingga hasil panen petani bisa terserap lebih optimal.
“Dengan demikian, upaya mensejahterakan petani lokal bisa diwujudkan” ujarnya
Lanjut Idza  Program serapan gabah yang dilaksanakan sejak Juni 2021, telah berhasil menyerap 587.940 kilogram atau setara dengan 937.106 kilogram Gabah Kering Giling, hampir mencapai 1000 Ton dengan harga yang menguntungkan petani.
Menurutnya jumlah ASN di Pemkab Brebes saat ini sebanyak 9.000 orang. Dari jumlah ini, yang telah melaksanakan program Sergap Mandiri setiap bulannya baru 6.000 orang. Artinya, masih ada 3.000 ASN yang belum ikut andil
” 3.000 ASN ini yang akan kami dorong terus, biar seluruhnya membeli beras petani,” tururnya
Idza menambahkan dari program Sergap Mandiri itu, para ASN di Brebes sudah mampu menyerap 1.000 ton gabah petani per tahun. Sementara, produksi gabah di petani Brebes mencapai 6.000 ton per tahun. Sehingga, masih ada 5.000 ton yang harus diserap dan didorong pemasarannya agar bisa terserap, seluruhnya  ungkapnya.
Hal tersebut membawa dampak positif, karena disamping gabah terserap pada saat panen raya, harga jual gabah di tingkat petani juga ikut terkontrol, tidak dalam tekanan tengkulak yang mematok harga rendah di pasaran
Sementara Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita MoU pembelian Beras Petani oleh ASN merupakan program pertama dan satu-satunya di Jateng bahkan di Nusantara. Untuk itu, pihaknya akan berupaya mendorong program tersebut agar ditiru daerah lain mengingat sangat efektif untuk mewujudkan kedaulatan pangan.
Dengan kerjasama ini, kesejahteraan petani lokal akan lebih terjaga karena baik harga gabah dan beras akan sama-sama terkontol dengan baik.
Atas inovasi tersebut, Bulog menyambut baik, dan beras yang disediakan itu diserap dari petani lokal di Brebes.
“Inovasi Pemkab Brebes ini sangat bagus. Selain kami bisa menyerap gabah petani untuk cadangan pemerintah, juga ada distribusi beras untuk ASN,” ujarnya.
Dijelaskan Febby, khusus pelaksanaan program tersebut, pihaknya mampu menyerap 1.000 ton gabah petani. Kualitas beras yang disalurkan ke ASN di Brebes juga dijamin kualitasnya, karena berstandar beras kualitas premium, dengan butir patahannya maksimal 15 persen.
Sebagai Harapan kita, langkah Pemkab Brebes ini bisa ditiru pemerintah daerah lainnya. Sehingga akan mendorong sangat petani untuk memproduksi beras,
Agar tidak ada kekecewaan bagi ASN yang membeli beras petani melalui Bulog, Febby Novita berjanji akan meningkatkan kualitas beras yang didistribusikan. Namun demikian pihaknya juga akan senantiasa menerima masukan, kritik dan saran guna memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bebernya.
Kapala Bulog Cabang Pekalongan, Ramadin Ruding menambahkan, pihaknya mengapresiasi program Pemkab Brebes, yang konsepnya ketika masyarakat butuh Pemkab hadir. Program itu juga merupakan tantangan sekaligus jawaban, terkait persoalan dalam upaya stabilitasi harga gabah petani dan harga beras di tingkat konsumen. (imam)

Baca Juga :  Seorang Kakek Ditemukan Meninggal di Area Persawahan