Scroll ke Atas
Berita Utama

Serka Dulkarim Efendi Tekuni Pertanian Bawang Merah Didesanya Hingga Sukses

164
×

Serka Dulkarim Efendi Tekuni Pertanian Bawang Merah Didesanya Hingga Sukses

Sebarkan artikel ini
EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Serka Dulkarim Efendi Babinsa Koramil 07 Bulakamba Kodim 0713 Brebes salah satu anggota TNI yang sukses dalam menggeluti pertanian bawang merah di desanya.
Prajurit lulusan secata PK tahun 1998 dari Rindam III Siliwang Bandung Jawa Barat tersebut merupakan pribumi asal Kabupaten Brebes ini dalam menekuni/bertani bawang merah ini dilakukan sejak kecil dan mendapat dukungan dari orang tua yang juga keluarga besar sebagai petani bawang merah bahkan mendapat jodoh juga dari kelalangan petani yang serupa.
Suami dari Ika Yuliani menerangkan pihaknya mengawali bertani bawang secara mandiri sejak dirinya menikah di tahun 2012. Meskipun pada saat itu dirinya masih berdinas di Cijantung, dan untuk yang merawat pertanianya dengan merekrut tenaga dari orang dekat. Sedangkan yang mengawasi dan melakukan kontrol bapak mertuanya.
Pada saat itu memulai dengan lahan ¼ bahu, dan memerlukan bibit bawang 2,5 kwintal. Dengan hasil panen menghasilkan sekitar 2 ton bawang merah.
Bapak dari dua anak tersebut menuturkan dalam bertani bawang ini setahun 2 kali tanam dengan kurun waktu dari mulai tanam sampai dengan panen standarnya 60 hari (2 bulan). Untuk Perwatan Bawang bisa dibilang mudah juga bisa dibilang susah, Tanam bawang pada musim penghujan dan musim panas itu merawatnya berbeda yang membedakan itu cuaca dan iklimnya terang Dulkarim di Makoramil 07 Bulakamba,  Rabu (29/6/2022).
Prajurit yang selalu semangat dalam bekerja dan tidak melupakan ibadah tersebut kini sukses usaha dalam bidang pertanian bawang merah.
Mengingat dirinya, masih berdinas maka prajurit dengan riwayat penugasan Aceh Tahun 1999 dan 2004 satgas Unifill Libanon 2008 sd 2009 tersebut untuk mengurus tanamanya dipercayakan kepada 4 orang di rekrut dari warga sekitar dengan sistem bagi hasil 1/7, Jadi yang punya modal mendapat 6 bagian dan pekejanya mendapat 1 bagian, dimana pekerja hanya modal tenaga saja. Semua dari pihak pengeloala dari tanah, bibit, pupuk dan obat.
Lebih lanjut Dulkarim menceritakan, untuk penjualan hasil panen bisa sistem tebas, bisa dijual sendiri dipasarkan diantaranya ke pasar Cibitung Bekasi Jawa Barat atau Pasar Tanah Tinggi Tangerang. 
” Bisa juga di keringkan dulu, untuk dijual sebagai bibit bawang,” pungkasnya – (imam)

Baca Juga :  Tim Harapan Hati Bagikan Sembako Kepada Ratusan Warga Kurang Mampu di Desa Purbayasa Tonjong