Scroll ke Atas
banner 970x250
banner 970x250
Berita Utama

Posyandu PKD Anggrek Linggapura Tonjong Gelar Pelayanan Upaya Percepatan Penurunan Angka Stunting

×

Posyandu PKD Anggrek Linggapura Tonjong Gelar Pelayanan Upaya Percepatan Penurunan Angka Stunting

Sebarkan artikel ini
EMSATUNEWS.CO.ID, BREBES – Bertempat di pelayanan Posyandu  Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) Anggrek Dukuh Barupring, Desa Linggapura, Kecamatan Tonjong digelar upaya percepatan penurunan stunting, Rabu (19/10/2022).
Pelda Ibrahim selaku Babinsa Linggapura menjelaskan kegiatan pelayanan  yang dilakukan oleh bidan desa dan kader kesehatan desa setempat di PKD Anggrek  tersebut guna upaya penurunan angka stunting  yang saat ini sedang diterapkan di seluruh desa se Kabupaten Brebes dengan melakukan penimbangan  berat dan tinggi badan balita, pemberian vitamin A, dan imunisasi DPt 3 dan campak, pemberian makanan tambahan bagi calon ibu, serta Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) bagi Baduta.
Dijelaskan Ibrahim.kegiatan tersebut  juga dalam mensukseskan progrsm. BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) termasuk menurunkan angka stunting nasional menjadi 14 persen di tahun 2024, dimana sebelumnya 2,7 persen di tahun 2019.
Lanjut Ibrahim  tentunya target pemerintah itu akan terealisasi dengan sinergi setiap elemen yang ada, begitu juga kesediaan untuk menjadi bapak/bunda asuh bagi anak-anak penderita stunting.
“Dengan motivasi kita harapkan masyarakat, institusi, perusahaan dan stakeholder, bisa juga mengambil langkah untuk menjadi Bapak Asuh Anak Stunting dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS),” tuturnya
Hal senada  disampaikan Dini Aminarti, S.Keb selaku bidan desa setempat, bahwa stunting merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan balita yang seumurannya (kerdil).
“Banyak faktor penyebab balita stunting, seperti kondisi sosial ekonomi, gizi calon ibu, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi,” ucapnya.
Dini mmenegaskan, jika dibiarkan di masa depan balita stunting akan mengalami gangguan perkembangan fisik dan kognitif, prestasi sekolah juga akan rendah, serta beresiko mengalami gangguan metabolisme, dimana endingnya adalah membatasi kontribusi optimal mereka untuk berkarya memajukan bangsa ini di kemudian hari.
Kepala Puskesmas Tonjong Sri Mulyani, S.ST, MM  menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bersedia menjadi Bapak dan Ibu Asuh Anak Stunting di wilayah pelayanannya.
Menurutnya, pekerjaan percepatan penurunan stunting dapat menjadi lebih ringan, cepat, dan tepat jika seluruh pihak nyengkuyung nya bersama-sama
” Kami meyakini  bahwa dengan pelayanan jemput bola, peningkatan akses air minum serta sanitasi, perubahan pola asuh anak maka bisa menurunkan kasus stunting serta kematian ibu dan anak,” ungkapnya.
Sementara untuk di wilayah Kabupaten Brebes sendiri kasus stunting cukup tinggi yaitu meliputi baduta stunting 3.548, keluarga berisiko stunting 37.606, dan bumil beresiko 1.501.
Dari angka tersebut, di Kecamatan Tonjong sendiri baduta stunting sebanyak 184 anak, keluarga berisiko stunting 1.310, dan bumil beresiko sebanyak kurang lebih 1.501 orang. (aan/imam)
Baca Juga :  Polres Brebes Gelar Patroli Skala Besar Antisipasi Gangguan Kamtibmas