Scroll ke Atas
Berita UtamaInternasional

Kosmopolitan Nusantara: Berbagi Pengalaman Mengurus Selangor Sebagai Model Malaysia Madani

347
×

Kosmopolitan Nusantara: Berbagi Pengalaman Mengurus Selangor Sebagai Model Malaysia Madani

Sebarkan artikel ini

Bagaimana di sekitar Indocina  baru-baru ini ada nelayan-nelayan Vietnam yang telah dihalang di sekitar kawasan Cina Taiwan dan juga beberapa tindakan agresif.

“Kita lihat di benua Arab Bagaimana kebangkitan putra mahkota Arab Saudi yang agresif dan mempunyai keyakinan beliau ingin menjadikan timur tengah itu menjadi the next Europe menjadi pusat dagang dan pusat peradaban. Situasi merisaukan diantaranya kebangkitan kebangkitan paham-paham ekstrim,” katanya.

Brexit memberi dampak besar dan dalam tempo beberapa bulan mengalami inflasi yang paling besar dalam sejarah memberi kesan Eropa sekarang ada masalah perekonomian. Eropa tidak begitu kuat dan hal itu memberikan peluang kepada kita di Nusantara di Malaysia, Brunei dan juga di Indonesia untuk keluar dan bangkit menjadi referensi ataupun menjadi rujukan di peringkat dunia dengan beberapa kekuatan kekuatan yang dimiliki oleh kita.

Baca Juga :  Pererat Hubungan Maritim, Kepala Bakamla RI Terima Kunjungan Kakorpolairud

“Kekuatan kita sudah pasti ada pada aspek kepelbagaian atau Bhinneka Tunggal Ika. Kita memiliki keragaman di dalam masyarakat dan komunitas kita dari latar belakangnya, pahamnya, agamanya dan juga budaya, namun yang penting keragaman itu masih berjalan dalam situasi damai,” ujarnya.

Baca Juga :  Diskusi Publik “Pendidikan, Hak Asasi Manusia, dan Peradaban Indonesia”

Aspek kosmopolitan harus ditegakan dengan perbedaan-perbedaan yang ditimbulkan di negara kita. Harus ada rasa keterbukaan, rasa hormat, dan rasa ingin hidup bersama. Kemampuan dalam segi sejarah dapat bangkit dan bangun dengan kekuatan, bahkan mampu menandingi negara yang melakukan penjajahan ke negara kita.

“Peradaban kita bangun bukan dengan sudut kekerasan, malahan kalau kita melihat aspek pembangunan dan penyebaran di wilayah kita ini kebanyakannya disebar dan dikembangkan melalui jalan damai bukan dengan jalan peperangan,” lanjutnya.