EMSATUNEWS.CO.ID- BALI – PT Riset Perkebunan Nusantara berpartisipasi pada agenda Indonesia-Afrika Forum (IAF) 2024 yang berlangsung di Bali pada 1-3 September 2024. Forum ini menjadi ajang strategis bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan nasional, perusahaan swasta, serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan mitra-mitra dari Afrika.
Visi Indonesia Emas 2045 selaras dengan Agenda Pembangunan Afrika 2063. Pertemuan Indonesia dengan negara-negara Afrika pada Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 di Bali pada 1-3 September 2024 menjadi momentum penting untuk memperkuat dan memperdalam kerja sama guna mencapai visi dan agenda tersebut.
Hadir pada agenda tersebut PT Perkebunan Nusantara I, PT Perkebunan Nusantara IV, PT Riset Perkebunan Nusantara dan PT Industri Nabati Lestari yang merupakan Delegasi untuk mewakili PTPN Group dalam Indonesia-Africa Forum (IAF).
Penjelasan mengenai Kelapa Sawit dan Turunannya kepada Delegasi dari Tanzania; Direktur PT RPN Bersama Direktur Pemasaran Palm Co Beserta Kepala Divisi Pemasaran Retail Holding berdiskusi dengan Delegasi dari Kenya mengenai Peluang Investasi Tanaman Kelapa Sawit di Kenya.
PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN), anak perusahaan PTPN III (Persero) telah mempelopori pengembangan varietas kelapa sawit, termasuk Yangambi, DxP Langkat, dan DxP 540 NG, yang tahan terhadap Ganoderma. Saat ini PT RPN juga terlibat dalam proyek penelitian inisiatif yang difokuskan pada Plasma Nutfah Kelapa Sawit di Tanzania, selain itu pada momen ini PT RPN turut memperkenalkan pupuk organik Bioneensis, yang diformulasikan secara ilmiah dan dirancang untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mengoptimalkan produktivitas kelapa sawit.
Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri RI Dewi Justicia Meidiwaty menekankan bahwa keselarasan antara Visi Indonesia Emas 2045 dan Agenda Pembangunan Afrika 2063 bukanlah kebetulan, melainkan refleksi dari tekad masing-masing untuk membangun masa depan yang lebih inklusif dan adil. “Kedua visi ini memiliki kesamaan dalam fokus pada pembangunan manusia, dengan penekanan pada pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan perempuan dan pemuda” Ujarnya.
Sekretaris Jenderal Kawasan Perdagangan Bebas Afrika (AfCFTA), Wamkele Mene, menilai bahwa Agenda 2063 menjadi landasan untuk mengoptimalkan potensi Afrika dengan mendorong perdagangan antarnegara di Afrika dan menciptakan pasar yang terintegrasi.
IAF 2024 menjadi bukti komitmen Indonesia untuk terus membangun kerja sama strategis dan saling menguntungkan dengan mitra-mitra internasional. Forum ini akan menjadi platform untuk memperkuat hubungan dagang dan investasi antara Indonesia dan Afrika, serta membuka peluang baru bagi sektor-sektor yang lebih luas dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kehadiran PT Riset Perkebunan Nusantara sebagai bentuk komitmen dalam mendukung kerja sama strategis antara Indonesia dan Afrika guna mencapai visi besar bersama. (TFK)