Scroll ke Atas
Berita UtamaDaerahPemalang

Kabel Optik di Kabupaten Pemalang Semrawut, Pemkab Pemalang Tutup Mata?

580
×

Kabel Optik di Kabupaten Pemalang Semrawut, Pemkab Pemalang Tutup Mata?

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Pemalang – Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, tengah menghadapi permasalahan serius terkait penataan infrastruktur telekomunikasi, khususnya kabel optik yang semakin hari semakin semrawut. Pemandangan kabel yang menggantung tidak beraturan, menjuntai rendah di sepanjang jalan, hingga bertumpuk di beberapa titik menjadi keluhan masyarakat setempat. Sayangnya, hingga saat ini, belum ada tindakan konkret dari Pemerintah Kabupaten Pemalang untuk mengatasi kondisi tersebut.

Di beberapa ruas jalan utama, kabel-kabel ini tampak seperti “sarang laba-laba raksasa” yang tidak hanya mengganggu estetika kota tetapi juga membahayakan pengguna jalan. Banyak warga mengeluhkan kabel yang rendah dan hampir menyentuh kepala pejalan kaki atau kendaraan yang melintas. Bahkan, beberapa insiden terjadi akibat kabel yang menjuntai terlalu rendah, seperti pengendara sepeda motor yang tersangkut kabel dan mengalami kecelakaan ringan.

Menurut salah seorang warga Pemalang, Dwi Septiyanto (38), kondisi ini sudah berlangsung cukup lama dan semakin parah setiap tahunnya. “Dulu kabel-kabel ini masih rapi, tapi sekarang makin berantakan. Banyak yang putus dan dibiarkan tergantung begitu saja. Sepertinya tidak ada pengawasan dari pihak yang berwenang,” ujarnya.

Persoalan ini bukan hanya merugikan masyarakat dari segi keamanan, tetapi juga menimbulkan ketidaknyamanan. Selain mengganggu pemandangan kota, kabel-kabel yang semrawut juga berpotensi menimbulkan korsleting listrik jika tidak segera ditangani dengan baik. Apalagi, dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan jaringan internet berbasis fiber optik semakin pesat, menyebabkan bertambahnya jumlah kabel yang dipasang di berbagai sudut kota tanpa pengelolaan yang baik.

Baca Juga :  Laskar Banyu Aji Pemalang Rayakan Kemenangan Paslon Cabup AnNur, Tekankan Integritas dan Kesejahteraan Petani  

Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Pemalang belum memberikan respons yang jelas terkait masalah ini. Sejumlah warga berharap ada langkah nyata yang dilakukan, seperti regulasi ketat terhadap pemasangan kabel optik, pemindahan kabel bawah tanah, atau minimal pengaturan ulang kabel yang sudah ada agar lebih tertata.

Sekertaris aktivis Kelompok Sosial Sedulur Ratan Hanan FA, yang bersekertariat di Jln D.I. Panjaitan no: 178 , Bojongbata RT:02/RW:02 , Bojongbata , Kabupaten Pemalang, menyoroti kurangnya perhatian dari pemerintah daerah terhadap masalah ini. “Seharusnya ada kebijakan yang mengatur penataan kabel agar lebih rapi dan tidak membahayakan. Pemkab bisa bekerja sama dengan provider internet dan perusahaan telekomunikasi untuk mencari solusi terbaik. Jika dibiarkan terus-menerus, ini bisa menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu membahayakan masyarakat,” tegasnya.

Tidak hanya itu, KPS Sedulur Ratan Bersatu juga meminta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pemalang serta pihak terkait lainnya untuk segera turun tangan. Regulasi yang ketat dan sanksi bagi perusahaan yang lalai dalam pemasangan kabel bisa menjadi solusi jangka panjang agar permasalahan ini tidak terus berulang.

Baca Juga :  Upayakan Sistem Merit, Pemkab Pemalang Gandeng KASN Adakan Pembinaan Pegawai

Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, pemerintah daerah telah mulai menerapkan sistem kabel bawah tanah untuk mengatasi masalah semrawutnya kabel optik. Jika langkah ini bisa diterapkan di Pemalang, tentu akan membawa perubahan besar dalam estetika kota dan keamanan masyarakat.

Masalah kabel optik yang semrawut bukan hanya terjadi di Kabupaten Pemalang, tetapi juga di banyak daerah lain di Indonesia. Namun, keterlibatan pemerintah daerah dalam menangani persoalan ini sangat penting agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi warga.

Masyarakat Pemalang kini hanya bisa berharap agar pihak terkait segera bertindak dan memberikan solusi konkret. Tidak hanya sekadar janji, tetapi dengan langkah nyata yang dapat menciptakan lingkungan yang lebih tertata, aman, dan nyaman bagi semua.

Apakah Pemkab Pemalang akan tetap tutup mata terhadap permasalahan ini, atau akhirnya mengambil tindakan nyata demi kepentingan masyarakat? Jawabannya masih menjadi tanda tanya besar.( Joko Longkeyang).