Berita Utama

Gubernur Jawa Tengah Gelar Nongkrong Bareng Di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal

42
×

Gubernur Jawa Tengah Gelar Nongkrong Bareng Di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal

Sebarkan artikel ini

EMSATUNEWS.CO.ID, KENDAL – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, gelar acara Nongkrong Bareng dan Silaturahmi dengan para tokoh masyarakat dan tokoh agama se Kabupaten Kendal, Jum’at (7/3/2025) pukul 20.00 WIB, di Pendopo Tanggung Bahurekso Kendal.

Sebelumnya, pada Jum’at (7/3/2025) siang, Gubernur Jawa Tengah juga telah melakukan peninjauan ke Pasar Boja dan meninjau perbaikan jalan Provinsi ruas Boja – Sukorejo tepatnya di Desa Bebengan, Kecamatan Boja, serta menyalurkan bantuan modal usaha bagi dua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Desa Kaliputih, Kecamatan Singorojo.

Advertisement

Tampak hadir dalam acara tersebut, Bupati Kendal l, Dyah Kartika Permanasari, dan Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi, serta para tokoh masyarakat, dan tokoh agama se Kabupaten Kendal.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengatakan bahwa acara Nongkrong Bareng dan Silaturahmi merupakan bagian dari rangkaian kegiatan kunjungannya ke 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

“Ini adalah kegiatan awal saya sebagai Gubernur Jawa Tengah, dimana tujuannya adalah untuk menyerap apirasi, menggali potensi, dan menemukan permasalahan yang ada di masyarakat Jawa Tengah, untuk kemudian diintegrasikan menjadi sebuah kebijakan”, terang Ahmad

Lebih lanjut, Ahmad Luthfi menegaskan bahwa dirinya ingin mendengarkan secara langsung keluh kesah dari masyarakat sebagai acuan kebijakan dalam lima tahun ke depan.

Seorang tokoh nelayan, Triyono, mengungkapkan terkait dengan pendangkalan yang terjadi di muara Sungai Kendal yang ada di Kelurahan Bandengan akibat adanya sedimentasi.

“Pendangkalan yang terjadi menyulitkan para nelayan saat hendak berangkat dan pulang dari melaut. Tolong kami bisa lebih diperhatikan”, ungkap Triyono.

Sementara, petani setempat, Nur Faizin, menyampaikan keluhannya mengenai harga beli jagung dan padi, yang praktiknya belum sesuai regulasi pemerintah pusat.

“Saat panen harganya turun drastis. Harga jagung dan Gabah memang sudah ada standar harganya dari pemerintah, akan tetapi pada praktiknya masih jauh panggang dari api”, tandas Nur Faizin.

Menanggani permasalahan pendangkalan muara Sungai Kendal, Ahmad Luthfi mengatakan bahwa normalisasi di sejumlah sungai menjadi salah satu programnya untuk mengatasi sejumlah permasalahan di bidang pertanian dan perikanan.

“Di beberapa titik sudah dilaksanakan. Untuk wilayah Kabupaten Kendal ada di Desa Gempolsewu”, kata Luthfi.

Sementara itu, merespon keluhan dari Nur Fauzin, tentang harga Jagung dan Gabah, Ahmad Luthfi mengemukakan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu sejtir yang terus diperjuangkan.

Apalagi, lanjut Ahmad Luthfi, Jawa Tengah diproyeksikan menjadi penumpu pangan nasional dan salah satu penumpu swasembada pangan nasional.

“Maka dari itu, perbaikan infrastruktur pertanian terus digenjot. Termasuk di dalamnya, normalisasi sungai dan saluran pengairan atau irigasi, mulai dari waduk, embung, hingga saluran sekunder dan tersier”, papar Ahmad Luthfi.

Untuk menopang produktivitas petani, Lanjut Ahmad Luthfi, pemerintah juga sudah menambah stok pupuk subsidi dan mempermudah proses mendapatkannya. Petani tidak lagi perlu menggunakan kartu tani atau lainya, cukup menunjukkan KTP untuk bisa membeli pupuk langsung ke Gapoktan.

“Terkait dengan harga beli dari petani, Bulog dan seluruh rekanannya telah menandatangani MoU dengan mitra Bulog, termasuk penggilingan padi, dimana Bulog akan membeli Gabah dan Jagung sesuai standar harga yang telah ditetapkan”, terang Ahmad Luthfi.

Lebih jauh, Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa Pemprov Jawa Tengah juga memiliki BUMD yakni PT Jawa Tengah Argo Berdikari (JTAB).

“PT JTAB yang akan ikut serta menyerap hasil panen para petani dengan harga yang wajar untuk menjaga stabilitas harga,” pungkas Luthfi.

Konten Promosi
Iklan Banner