Emsatunews.co.id, Semarang — Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi turun langsung untuk meninjau kondisi rumah penerima bantuan renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) di Dukuh Rancang RT 03 RW 05, Desa Pucangrejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, pada Selasa (3/6/2025).
Rumah tersebut milik Nakuwan (56), seorang buruh tani yang telah tinggal di lokasi tersebut bersama istri dan anaknya selama lebih dari 20 tahun. Kedatangan Gubernur sekitar pukul 11.00 WIB disambut langsung oleh Nakuwan dan istrinya, Mahmudah.
Ahmad Luthfi menyempatkan diri masuk ke dalam rumah untuk melihat langsung kondisi bangunan. Ia memeriksa hampir setiap sudut, mulai dari bagian depan hingga belakang rumah, termasuk kandang ternak sapi.
Dari pantauan di lokasi, kondisi rumah Nakuwan memang memprihatinkan. Dinding masih berupa papan, lantai berupa tanah, dan rangka atap menggunakan bambu dengan penutup atap berupa genteng tua. Yang paling mencemaskan adalah kondisi tiang penyangga yang sudah lapuk dan nyaris roboh.
“Sampun pirang tahun tinggal mriki? (Sudah berapa tahun tinggal di sini). Penting sehat terus, rumah nanti biar diperbaiki sama teman-teman,” ujar Luthfi saat berdialog akrab dengan Nakuwan dan keluarga.
Obrolan kemudian berlanjut di teras rumah. Kepada Gubernur, Nakuwan mengungkapkan bahwa ia hanya bekerja sebagai buruh tani di sawah milik orang lain dengan penghasilan sekitar Rp1,8 juta per bulan. Ia juga menyebutkan bahwa sapi yang dimilikinya merupakan bantuan.
“Ini tanah sendiri, luasnya sekitar 6 meter kali 20 meter. Sehari-hari kerja buruh tani, ini baru tanam, belum panen,” ujarnya.
Di akhir kunjungan, Nakuwan dan Mahmudah merasa bersyukur sekaligus bangga karena mendapatkan bantuan renovasi rumah. “Bangga bisa dapat bantuan bedah rumah ini. Tinggal di sini sudah 20 tahun bersama anak. Terima kasih untuk Pak Gubernur,” ucap Nakuwan haru.
Ahmad Luthfi menjelaskan bahwa bantuan untuk keluarga Nakuwan merupakan bagian dari 17.000 unit RTLH yang akan diperbaiki di seluruh Jawa Tengah selama tahun 2025. Di Kabupaten Kendal sendiri, tercatat ada 66 unit rumah yang akan menerima bantuan serupa.
“Pak Nakuwan dan Bu Mahmudah ini kebetulan dapat bantuan pembangunan RTLH. Keseluruhan sudah kita siapkan 17 ribu unit, masing-masing rumah dapat Rp20 juta. Semua itu dari kita,” jelas Luthfi.
Program ini menggunakan skema Bantuan Keuangan (Bankeu) kepada pemerintah desa di 35 kabupaten/kota. Sasarannya adalah keluarga miskin dan kelompok miskin ekstrem.
Berdasarkan data dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Jawa Tengah, hingga akhir 2024 telah tertangani sebanyak 1.800.531 unit RTLH. Namun, masih terdapat 1.022.113 unit yang belum tertangani. Untuk tahun 2025, ditargetkan 17.000 unit diperbaiki dan sebanyak 3.090 unit di antaranya telah terealisasi.”Harapannya, minimal kita kikis kemiskinan ekstrem di tempat kita, sehingga masyarakat memiliki kesejahteraan,” tegas Luthfi.**( Joko Longkeyang).