Emsatunews.co.id, Pemalang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang, Jawa Tengah, menunjukkan komitmennya dalam pelestarian warisan dokumenter dengan mengikuti kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang Program Registrasi Arsip sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB). Acara yang diselenggarakan secara daring ini diikuti langsung oleh Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, dari Command Room Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemalang pada Rabu (10/9/2025).
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Mego Pinandito, ini bertujuan krusial dalam upaya melestarikan memori kolektif bangsa. Sosialisasi ini berfokus untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan para peserta mengenai warisan dokumenter yang kaya di Indonesia. Lebih dari itu, program ini mendorong identifikasi potensi arsip yang memiliki nilai signifikan untuk didaftarkan sebagai warisan dokumenter.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Anom Widiyantoro tidak sendirian. Beliau didampingi oleh dua pejabat penting di lingkungan Pemkab Pemalang, yaitu Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), Fera Djokosusanto, dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dinpusarda), Tantri Ari Cahyaningtyas.
Kehadiran jajaran pimpinan ini menunjukkan keseriusan Pemkab Pemalang dalam mendukung program nasional yang digagas oleh ANRI.
Partisipasi aktif Pemkab Pemalang dalam kegiatan ini diharapkan dapat memicu inisiatif untuk menginventarisasi dan mendaftarkan arsip-arsip berharga yang dimiliki oleh daerah. Arsip-arsip ini bisa berupa naskah bersejarah, foto, atau dokumen lain yang merekam perjalanan dan perkembangan Pemalang, sehingga dapat diakui sebagai warisan dokumenter yang penting bagi bangsa. Dengan demikian, arsip-arsip tersebut tidak hanya terawat dengan baik, tetapi juga memiliki legalitas dan pengakuan resmi dari lembaga kearsipan nasional.
Melalui Bimtek MKB, ANRI berupaya membangun kesadaran kolektif akan pentingnya arsip sebagai sumber sejarah dan identitas bangsa. Program ini diharapkan dapat mendorong daerah-daerah, termasuk Pemalang, untuk berperan aktif dalam upaya penyelamatan dan pelestarian arsip yang menjadi memori kolektif. Dengan demikian, generasi mendatang dapat terus mempelajari dan menghargai jejak-jejak sejarah yang terekam dalam arsip. Kegiatan ini menjadi langkah strategis bagi Pemkab Pemalang untuk memastikan bahwa arsip-arsip penting yang dimiliki tidak hilang atau rusak, melainkan terkelola dengan baik dan mendapatkan pengakuan yang layak.**( Joko Longkeyang).
