Berita Utama

Budidayakan Tanaman Cabe Jawa, Kepala Desa Blimbing: Nilai Ekonominya Tinggi dan Pasar Ekspor Terbuka Luas

57
×

Budidayakan Tanaman Cabe Jawa, Kepala Desa Blimbing: Nilai Ekonominya Tinggi dan Pasar Ekspor Terbuka Luas

Sebarkan artikel ini

EMSATUNEWS.CO.ID, KENDAL – Desa Blimbing, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, melakukan inovasi di bidang pertanian yakni dengan melakukan budidaya tanaman rempah Cabe Jawa jenis Madura Kebo sebanyak 9.000 batang, di lahan milik desa seluas 2 hektar dengan anggaran yang bersumber dari Dana Desa sebesar Rp. 169 juta.

Kepala Desa Blimbing, Sutrisno, Sabtu (1/11/2025), mengutarakan bahwa dipilihnya tanaman Cabe Jawa untuk dibudidayakan di desanya karena ada beberapa alasan di antaranya adalah nilai ekonominya yang cukup tinggi dan pangsa pasarnya, baik pasar domistik maupun ekspor, masih terbuka luas.

Advertisement

Menurut Sutrisno, harga Cabe Jawa saat ini mencapai Rp. 120.000 per kilogram.

Lahan budidaya tanaman Cabe Jawa Desa Blimbing, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, yang dikelola oleh BUMDes milik Desa Blimbing. (Dok. Foto: Adang).
Baca Juga :  Aksi Personil Polres Brebes di Hari Pahlawan Bersama Murid Paud dan SD

“Selain itu, tanaman Cabe Jawa juga bisa ditumpangsarikan dengan tanaman lainnya seperti kopi. Sehingga, dalam satu areal kita bisa mendapatkan penghasilan dari beberapa komoditas”, terang Sutrisno.

Lebih lanjut, Sutrisno menyampaikan bahwa budidaya tanaman Cabe Jawa tersebut, dilakukan sepenuhnya oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Blimbing.

Saat ini, imbuh Sutrisno, lahannya sudah kita siapkan sepenuhnya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk penanamannya.

“Kita akan mulai melakukan penanaman sekitar pertengahan bulan Desember 2025, agar tanahnya benar-benar sudah dingin dan tidak perlu melakukan penyiraman karena hujan sudah turun”, ungkap Sutrisno.

Sementara itu, terkait dengan pemasaran, Sutrisno mengutarakan bahwa pihaknya sudah menandatangani perjanjian kerjasama dengan sebuah perusahaan dari Bogor.

Baca Juga :  Program Spelling Dokter Spesialis Keliling Jangkau Masyarakat Yang Jauh Dari Faskes

“Perusahaan tersebut akan membeli hasil panen Cabe Jawa yang kita budidayakan dengan harga sesuai pasaran saat itu”, jelas Sutrisno.

Disinggung tentang potensi produksi Cabe Jawa, Sutrisno menyampaikan, tanaman Cabe Jawa akan mulai berproduksi setelah tanaman berumur satu tahun.

“Untuk petikan awal, setiap batang akan menghasilkan sebanyak 0,3 – 0,4 kg per bulan. Dan akan mencapai produksi optimal sebanyak 0,6 kg per bulan. Panen dilakukan 3 kali dalam satu bulan”, ungkap Sutrisno.

Potensi Ekspor
Cabe Jawa memiliki potensi pasar yang besar di dunia terutama di negara-negara Asia, Eropa, dan Amerika Serikat, sehingga menjadikannya sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.

Dengan permintaan yang stabil dan harga yang kompetitif, cabe jawa menjadi komoditas yang menguntungkan bagi petani dan pengusaha. (*17).