Berita UtamaNasional

Investasi Rp3,1 Triliun, Pabrik Pengolahan Sampah Elektronik dan Plastik Dibangun di KEK Batang

49
×

Investasi Rp3,1 Triliun, Pabrik Pengolahan Sampah Elektronik dan Plastik Dibangun di KEK Batang

Sebarkan artikel ini

Emsatunews.co.id, Pemalang – Sebuah pabrik pengolahan sampah, dengan fokus pada limbah elektronik dan plastik, direncanakan akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang pada akhir tahun 2025. Proyek ambisius ini mencatat nilai investasi mencapai $200 juta Dolar Amerika Serikat (sekitar Rp3,1 triliun). 

Rencana tersebut mengemuka setelah dilakukannya penandatanganan kerja sama antara PT Green Java Solution (Malaysia) dan PT Maju Selaras Sejahtera (Indonesia) di Hotel Padma, Kota Semarang, pada Jumat malam, 7 November 2025. Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, turut menyaksikan penandatanganan tersebut.

Advertisement

Dalam kolaborasi ini, kedua perusahaan berkomitmen menyediakan solusi pengolahan limbah. Rencananya, pabrik tersebut akan menempati lahan seluas 80 hektare.“Kami sambut dengan baik dan difasilitasi (perizinannya) oleh DPMPTSP [Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu], sehingga jangan sampai lepas,” kata Sumarno.

Sumarno berharap investasi di sektor pengelolaan sampah ini akan menjadi pemicu bagi investor asing, khususnya dari Malaysia, untuk menanamkan modal di Jawa Tengah.“Apalagi ini mau berinvestasi pengelolaan sampah. Sampah elektronik juga menjadi persoalan yang dihadapi Jawa Tengah,” jelasnya.

Baca Juga :  TPA Surajaya Diduga Melanggar Hukum, Imam Subiyanto Soroti Pengelolaan Sampah yang Tak Sesuai Regulasi

Dengan berdirinya industri pengelolaan sampah ini, lingkungan diharapkan akan lebih terjaga, memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat. Selain itu, proyek ini diproyeksikan dapat menyerap banyak tenaga kerja.

Director PT Green Java Solution, Nicholas, menyebutkan bahwa groundbreaking pabrik seluas 80 hektare ini akan dilakukan pada Desember 2025 dan ditargetkan mulai beroperasi pada Juni 2026.“Serapan tenaga kerja yang masuk 2.300 orang, dan akan ditingkatkan sampai 3.500 orang,” ujar Nicholas. Pihaknya berharap dukungan penuh dari Gubernur Ahmad Luthfi agar pabrik ini nantinya mampu mengelola limbah hingga kapasitas 100 juta ton per tahun.

Komisaris Utama PT Maju Selaras Sejahtera, Kukrit Suryo Wicaksono, mengatakan bahwa investasi dari Malaysia ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Gubernur Luthfi pasca dibukanya penerbangan langsung Kuala Lumpur-Semarang dan rencana pembukaan rute Semarang-Singapura.

Baca Juga :  Muhammadiyah Australia College Menunjukkan Wajah Islam dan Peradaban Indonesia yang Maju

Kukrit berharap langkah ini dapat membawa dampak positif. “Semoga bisa ikut membantu pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, membuka lapangan pekerjaan, dan memancing teman-teman investor lain untuk bisa datang. Cita-citanya, Jawa Tengah bisa menjadi salah satu ibu kota investasi di Indonesia,” harapnya.

Proyek yang akan mencakup Kawasan Industri INDOGreen seluas 150 hektare ini dirancang untuk mencapai nol sampah ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir). Proyek ini akan mempelopori solusi berskala besar di lima sektor inti pengelolaan sampah, termasuk: Teknologi nol sampah plastik dan konversi plastik. Sistem pemulihan limbah elektronik bernilai tinggi. Energi terbarukan berkelanjutan.

Kemitraan strategis jangka panjang ini bertujuan memposisikan kawasan tersebut sebagai pusat keunggulan regional dalam teknologi lingkungan dan sejalan dengan prinsip ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola), sekaligus mendukung tujuan dekarbonisasi dan ekonomi sirkular nasional Indonesia.**( Joko Longkeyang )